Pantau Harga di Pasaran, Dorong Perkembangan dan Fasilitasi UMKM

  • Bagikan
Ketua Kadin Konawe, Yusran Akbar, ST., ketika berkunjung sekaligus memantau stabilitas harga kebutuhan pokok pada sejumlah pasar di daerah itu. (DOK. KADIN KONAWE FOR KENDARI POS)
Ketua Kadin Konawe, Yusran Akbar, ST., ketika berkunjung sekaligus memantau stabilitas harga kebutuhan pokok pada sejumlah pasar di daerah itu. (DOK. KADIN KONAWE FOR KENDARI POS)

--Ketua Kadin Konawe Kunjungan di Pasar Wawotobi dan Asaki

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Konawe, Yusran Akbar, ST., terus memantau stabilitas harga komoditas dengan berkunjung ke sejumlah sentra perkulakan rakyat. Diantaranya, ke Pasar Wawotobi Kecamatan Wawotobi, Minggu (17/12/2023). Kunjungan itu untuk mengetahui stabilitas harga di pasar tradisional yang ada di Konawe.

Dari hasil kunjungan pasar ditemukan ada beberapa yang sudah mengalami kenaikan. Seperti, harga cabai dari Rp 50.000 per kilogram, kini menjadi Rp 120.000 dengan satuan timbangan yang sama. Tak hanya cabai, tomat pun ikut naik dari harga awal Rp 10.000 per kilogram, menjadi Rp 15.000. Kebutuhan dengan harga yang masih normal menjelang tahun baru 2024 adalah ayam telur dan ikan.

Selain di Pasar Wawotobi, Yusran Akbar juga menyambangi Pasar Asaki Inowa di Kecamatan Lambuya, Sabtu (16/12). Selain menyosialisasikan program Kadin Konawe peduli UMKM, Yusran Akbar juga ingin melihat langsung pergerakan pelaku usaha lokal serta memantau aktivitas masyarakat yang usahanya berpotensi untuk difasilitasi.

Sambutan antusias para pedagang yang diperlihatkan saat menyambut kedatangan Ketua Kadin Konawe, Yusran Akbar di Pasar Wawotobi, kemarin. (DOK. KADIN KONAWE FOR KENDARI POS)

Di pasar itu, para pelaku UMKM antusias menyambut Ketua Kadin bahkan beberapa dari pedagang langsung menjelaskan kendala yang mereka alami dalam mengembangkan usaha. Ketua Kadin Konawe itu menuturkan, UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam struktur perekonomian khususnya di Kabupaten Konawe. Makanya, ia terus berupaya memberikan kontribusi terbaik dalam meningkatkan peran para pelaku UMKM di Kecamatan Lambuya itu.

“Kunjungan kami juga bertujuan mendorong dan memberikan semangat kepada para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka. Kami juga berupaya mencarikan solusi terhadap kendala-kendala yang ditemui saudara kita,” ujarnya. Yusran Akbar menyebut, aspirasi yang diterimanya dari para pedagang akan ditampung dan kemudian memberikan solusi serta langkah-langkah apa yang akan ditempuh. Sehingga para pelaku usaha dapat meningkatkan bisnis mereka secara mandiri.

Ketua Kadin Konawe, Yusran Akbar, saat meresmikan jalan usaha tani (JUT) di Desa Karandu, Kecamatan Wawotobi. Di Desa Karandu, Yusran Akbar membangun jalan usaha tani sepanjang satu kilometer. Hal ini sebagai bentuk kepedulian terhadap petani.

“Pengembangan UMKM sangat memengaruhi pendapatan masyarakat, baik individu maupun kelompok, sehingga dapat menunjang perekonomian daerah kita. Kami juga akan mengunjungi beberapa pasar untuk mengetahui perkembangan UMKM di Konawe sudah sejauh mana,” imbuhnya.

Dari hasil kunjungan di Pasar Inowa Asaki diperoleh gambaran bahwa beberapa komoditas pangan jelang Nataru mengalami kenaikan. Selain cabai dan tomat, harga telur dan beras juga mengalami kenaikan, namun tak signifikan (adi/adv)

Inisiatif Bangun JUT, Bantu Sejahterakan Petani

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Ketua Kadin Konawe, Yusran Akbar, begitu peduli terhadap petani di daerah tersebut. Itu diwujudkan lewat pembangunan jalan usaha tani ( JUT). Teranyar, JUT dibangun di Desa Karandu, Kecamatan Wawotobi. Di Desa Karandu, Yusran Akbar membangun jalan usaha tani sepanjang satu kilometer. Kehadiran akses transportasi tersebut diyakini bisa membantu mobilitas petani.

Yusran Akbar mengatakan, pembangunan JUT merupakan bentuk kepedulian pihaknya terhadap petani yang ada di desa tersebut. Menurutnya, saat ini petani di Konawe belum mendapatkan keuntungan dari hasil panen karena terpangkas untuk biaya transportasi yang cukup tinggi. Itupun, belum termasuk pinjaman mereka saat mulai menanam, semisal penyewaan Alsintan dan kredit pembelian pupuk.

“Atas dasar itulah, kami berinisiatif membangun JUT pada beberapa desa di Konawe. Termasuk di Karandu ini,” ungkapnya, kemarin. Yusran Akbar meyakini, dengan hadirnya akses transportasi yang baik di desa, hal itu akan memangkas biaya produksi yang selama ini menjadi beban petani. “Mudahmudahan hadirnya jalan usaha tani ini bisa membantu mereka dalam memasarkan hasil panennya. Kami harap petani Konawe bisa sejahtera dengan hasil tanamnya,” pungkas alumni Universitas Lakidende itu. (adi/adv)

  • Bagikan

Exit mobile version