KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Edy Suharmanto bertekad mengentaskan stunting di Bombana, sesuai arahan Presiden Jokowi. Prevelensi stunting di Bombana masih berada pada angka 35,3 persen berdasarkan survei SSGI pada tahun 2022.
Guna menekan kasus gagal tumbuh pada anak tersebut, Edy meminta data ril penderita stunting di masing-masing wilayah. Termasuk penyebab anak stunting berdasarkan data yang akurat, bukan hanya sekadar asumsi.
Edy Suharmanto, menekankan pentingnya memiliki data by name by adres agar tim yang turun dapat langsung menangani masalah stunting di alamat yang tepat, bukan sekadar sosialisasi di kantor Desa atau Kantor Kecamatan. “Tidak semua kasus stunting disebabkan oleh kekurangan gizi. Terlebih, tim pakar juga menyampaikan bahwa, pemberlakuan kasus stunting dari satu anak dengan anak yang lain mungkin saja berbeda,” ungkapnya. Penyebab stunting harus dipelajari. Sebab penting bagi pemerintah untuk memahami perbedaan penyebab stunting antar anak, agar bantuan yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Dengan data ril, ia berharap dapat melakukan pendekatan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak yang mengalami stunting. Edy menekankan bahwa bantuan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyebab spesifik setiap kasus, bukan hanya memberikan bantuan umum seperti susu maupun telur saja.
“Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Bombana,” imbuhnya. (idh/b)