KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Universitas Halu Oleo (UHO) terus berbenah meningkatkan kualitas lembaga. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan akreditasi.
Saat ini, kampus yang dipimpin Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu ini, tengah mempersiapkan akreditasi institusi. Dengan melakukan penyusunan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT) yang sudah mencapai 80 persen dan beberapa data penunjang akreditasi lainnya. Kampus hijau itu, menargetkan akan meraih akreditasi unggul di 2025 mendatang.
Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UHO, Dr. La Ode Santiaji Bande, S.P., M.P., mengatakan bahwa kampus terbesar di Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah memenuhi berbagai persyaratan untuk meraih akreditasi unggul. Salah satunya nilai akreditasi Program Studi (Prodi) unggul total nilainya 3,25 minimal.
Sedangkan UHO nilai akreditasi total Prodinya sudah melampaui batas minimal atau aman, yakni 3,35. Selanjutnya, publikasi dosen juga syarat nilainya 3,5 setelah dihitung- hitung terutama yang paling tinggi nilai publikasinya itu publikasi internasional yang bereputasi Scopus misalnya Q1 dan Q2.
“Alhamdulillah setelah dihitung- hitung nilai publikasi kita itu sudah diatas 3,5 bahkan sudah mau mendekati 4,0. Artinya kami optimistis kalau tidak ada hambatan secara peringkat kami sudah penuhi, berarti kami tinggal mengejar nilai totalnya karena kalau unggul itu nilainya harus 3,61 keatas,” ujar Santiaji.
Ia menjelaskan, bahwa tahun depan tepatnya awal Februari pihaknya juga menyusun Laporan Evaluasi Diri Perguruan Tinggi (LEDPT). Sehingga nantinya ada 2 dokumen yang akan dikirim LPPMP UHO, yakni LKPT dan LEDPT, keduanya mempunyai itu sudah mempunyai porsi nilai tersendiri. Untuk nilai LKPT sekitar 50,9 persen , kemudian LEDPT itu 49,1. Sebelumnya pada 2019 silam, pihaknya juga pernah melakukan reakreditasi terkait berbagai dokumen yang dipersyaratkan hanya saja sempat terkendala dengan syarat peringkat yang tidak terpenuhi.
“Sebelummya kita tidak bisa penuhi nilai 3,25. Kami saat itu hanya mampu penuhi nilai 2,5 jadi jauh, karena memang baru ada akreditasi A atau unggul saat itu baru 7, sedangkan sekarang inikan sudah 29 Prodi yang A atau unggul. Karena kalau A itu perhitungannya 3,5. Unggul 4. B2,5. Baik Sekali 3. Baik 2,0 dan kalau C 1,5,” bebernya.
Pada 2019 lalu, prestasi mahasiswa juga kurang di ajang internasional. Tetapi saat ini, sudah ada beberapa mahasiswa yang mengikuti Asian Games (SEA Games) kejuaraan dunia. Begitupun prestasi mahasiswa dibidang akademik, misalnya lomba poster Internasional dan seterusnya. “Satu Prestasi internasional itu lebih penting dibandingkan dengan seribu dengan prestasi lokal dan di Kepemimpinan Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc., semua difokuskan kesana (Internasional), makanya setiap unit di lingkup UHO itu didorong mengadakan kegiatan internasional yang orientasinya untuk akreditasi menuju unggul,” imbuhnya.
Ia pun menambahkan, bahwa rencana pengusulan reakreditasi dilakukan pada Juni 2024 mendatang. Mengingat setelah Agustus 2024, ada aturan baru lagi walaupun memang masa akreditasi UHO itu berakhir pada 2025. Tetapi sesuai arahan Prof Zamrun pihaknya paling lambat Juni 2024 sudah melakukan Submit dokumennya. “Diketahui, UHO saat ini ada 111 Prodi tidak termasuk Prodi Akuntansi yang masih baru, tetapi Prodi yang baru tersebut belum dihitung atau dinilai karena siklus akademiknya belum cukup 1 tahun,” pungkas Santiaji. (win/b)