KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) kembali menyelenggarakan kegiatan Diskusi Politik dengan tema merayakan demokrasi di kampus berslogan Santun dan beretika, elok dan nyaman, kreatif dan inovatif, sejahtera dan harmonis, idaman dan berdaya saing (Seksi) ini. Dskusi tersebut merupakan upaya untuk mendorong dan membumikan semangat kebersamaan dengan para pihak guna terciptanya meratanya informasi tentang Pemilu, serta terciptanya Pemilu damai.
Rektor Unsultra, Prof. Dr. Andi Bahrun, M.Sc., Agric., mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. "Saya juga berterimakasih kepada fakultas hukum khususnya Pusat Kajian Konstitusi Unsultra yang telah menginisiasi terselenggaranya diskusi politik, demikian pula atas kehadiran dan adanya materi tentang Peraturan Kampanye di Wilayah Kampus oleh Ketua KPU Provinsi, Dr. Asril, S.Sos., M.Si dan Pengawasan Pemilu oleh Anggota Bawaslu Kota Kendari, Arham, S.P., M.Si., serta Demokrasi di Kampus oleh La Ode Muhram, S.H., M.H., dan Ketua Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unsultra,” ujarnya.
Pemilu yang diselenggarakan 14 Februari 2024 mendatang, merupakan pesta demokrasi, sehingga melalui kegiatan dialog bertajuk Perayaan Demokrasi di kampus, terkandung harapan agar segala aturan dan kebijakan tersosialisasi dan dipahami dengan baik khususnya di lingkungan kampus serta agar pemilu dan pilpres berlangsung tenang dan damai serta dengan riang gembira. "Kita harus menghindari adanya berita hoax, kekerasan, tindakan provokatif, terjadinya perpecahan, kericuhan maupun segala sesuatu yang bisa menodai demokrasi. Pemilu tahun depan (2024) akan menentukan keberlangsungan pembangunan dan kehidupan berbangsa dan bernegara," ucapnya.
Prof Andi Bahrun menjelaskan, bahwa dengan adanya kegiatan diskusi tersebut mahasiswa agar mampu menciptakan pemilu damai dan cerdas memilih. Bahkan mahasiswa juga harus berperan aktif sebagai pengontrol, fasilitator, advokasi dan pengedukasi guna terwujudnya pemilu yang berintegritas dan pemilu damai. Kegiatan ini, juga salah satu upaya untuk mencerdaskan sivitas akademika khususnya dalam aspek politik dan demokrasi.
“Saya sebagai salah satu rektor yang menghadiri deklarasi Pemilu damai yang dilaksanakan Polda bersama KPU dan Bawaslu dan juga dihadiri oleh PJ. Gubernur. Oleh karena itu, Unsultra selalu berusaha secara konsisten untuk mengambil bagian dalam proses kematangan demokrasi dan menciptakan mahasiswa sebagai pemilih cerdas," katanya.
Ia menambahkan, bahwa dirinya berharap agar mahasiswa bisa menjadi perpanjangan tangan KPU dan Bawaslu untuk mensosialisasikan terkait peraturan dan waktu penyelenggaraan, bagaimana kampanye di kampus, bagaimana etika dan kesantunan dalam berdemokrasi, bagaimana pemilu bisa berjalan dengan baik dan cerdas memilih, “Yang selalu kita harapkan adalah bagaimana kita sebagai warga negara Indonesia itu, harus menyalurkan hak pilihnya dengan tetap merawat semangat persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa, khususnya mahasiswa dan pemilih pemula. Inilah yang harus dilakukan mahasiswa untuk membantu mensosialisasikan kepada Masyarakat dan sesama generasi milenial dan generasi Z,” harap Mantan Ketua Universitas Terbuka Kendari ini. (win/b)