KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Setelah lebih dua tahun tak difungsikan, akhirnya fasilitas cold storage (ruang pendingin) di tempat pelelangan ikan (TPI) Wameo, dapat dimanfaatkan. Operasional tempat penyimpanan ikan tersebut dilakukan Pj Wali Kota Baubau, Dr. Muh. Rasman Manafi, agar hasil tangkapan lebih nelayan bisa disimpan dan dijual untuk tambahan pemasukan. Kemudian masyarakat juga tidak sulit mencari ikan dengan harga tinggi dari tempat lain, sementara yang menangkap dari wilayah Baubau.
“Alhamdulillah setelah saya laporkan ke Pak Gubernur (Andap Budhi Revianto), saat itu juga beliau langsung hubungi Sekjend Kementerian Kelautan dan menjadi atensi hingga akhirnya dapat difungsikan saat ini,” jelas Muh. Rasman Manafi, kemarin.
Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut meminta seluruh pihak bekerja sama untuk membenahi kembali sarana cold storage tersebut karena sudah lama tidak difungsikan.
“Ada informasi dari BNPB sudah masuk ke Sulawesi Tenggara untuk melakukan verifikasi, karena ada beberapa bangunan-bangunan pantai dan minta supaya dermaga dan talud TPI Wameo dibenahi supaya tak ada hambatan serta bisa optimal dimanfaatkan,” tambahnya.
Ketua Umum Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia itu mengetahui pasti, hampir semua sumber daya laut dapat dimanfaatkan. Bukan hanya ikan, namun ada energi didalamnya, mineral, bahkan jasa kelautan seperti wisata. Semua harus dijaga, dinikmati untuk kemudian memeroleh pendapatan.
Sejak awal 2023 hingga dua bulan lalu, Kota Baubau masuk dalam 10 besar dengan angka inflasi tertinggi. Salah satu penyebabnya karena harga ikan. Padahal ikan di daerah itu banyak. Setelah dievaluasi, salah satu penyebabnya karena tidak mempunyai bahan bakar yang dipakai untuk operasional penangkapan. Maka karena kewenangan, saya akhirnya mengambil langkah melapor ke pak gubernur, bagaimana solusinya. Akhirnya cold Storage TPI Wameo dapat kembali diaktifkan,” tandas Muh. Rasman Manafi. (c/lyn)