KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kondisi kemiskinan ternyata bukan hanya soal kekurangan finansial, tetapi juga terkait ketidakseimbangan sosial dan ekonomi yang dapat menghambat pertumbuhan dan kesejahteraan. Sesuai arahan Pemerintah Pusat, strategi penanggulangan kemiskinan ekstrem harus dilakukan dengan terkonsolidasi, terintegrasi dan tepat sasaran, melalui kolaborasi intervensi.
“Dengan begitu, maka pada tahun 2024 mendatang, diharapkan angka kemiskinan ekstrem dapat mencapai tingkat nol persen,” kata Pj. Bupati Buton, La Ode Mustari, melalui Asisten Administrasi Tata Pemerintahan dan Kesra Setkab, Alimani, M.Si, kemarin.
Penjelasan tersebut disampaikan ketika berbicara dalam seminar penelitian tentang pemetaan dan strategi pengentasan kemiskinan berbasis kemasan, kearifan sosial ekonomi yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang). Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buton itu menegaskan, dalam upaya mengatasi masalah, harus melibatkan kearifan lokal dan memahami kondisi serta kebutuhan setiap komunitas.
Pemetaan yang baik akan membantu mengidentifikasi daerah-daerah membutuhkan perhatian lebih dalam hal pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan infrastruktur. Juga diperlukan rancangan strategis yang berkelanjutan dan efektif untuk mengentaskan kemiskinan. Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan membangun kemitraan bersama pihak swasta dan masyarakat. “Ini akan membuka peluang kerja, meningkatkan keterampilan dan memberikan akses terhadap sumber daya yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi,” sambung Alimani.
Ia mengajak para pihak terkait untuk tetap menjaga dan membangun kearifan sosial ekonomi lokal, menumbuhkan kewirausahaan dan memanfaatkan potensi daerah. Itu adalah langkah penting dalam mengembangkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja. Salah satu strategi yang bisa dilakukan dengan meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan.
“Dengan mengasah keterampilan, kita bisa mendorong ekonomi lokal dan memberikan lebih banyak peluang kerja. Selain itu harus memerkuat sektor usaha mikro, kecil dan menengah.
Dengan mendukung para pengusaha lokal, kita dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Jadi, jangan ragu untuk mendukung dan membeli produk-produk lokal kita,” urainya.
Alimani mengingatkan semua pihak menjaga kelestarian lingkungan, agar bisa mengembangkan program berkelanjutan, seperti pertanian organik atau pariwisata. Tak hanya akan mengurangi kemiskinan, namun sekaligus melindungi alam Buton. (c/lyn)