Edy Gaungkan Transparansi Pemerintahan di Hari Anti Korupsi

  • Bagikan
ANTIKORUPSI: Pj Bupati Bombana Edy bersama jajarannya saat peringatan hari anti korupsi se dunia.
ANTIKORUPSI: Pj Bupati Bombana Edy bersama jajarannya saat peringatan hari anti korupsi se dunia.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pj Bupati Bombana Edy Suharmanto menggaungkan transparansi pengelolaan pemerintahan. Dengan begitu, ia optimis dapat menciptakan lingkungan Pemkab Kolaka yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Pernyataan itu ia sampaikan saat peringatan hari anti korupsi internasional yang diperingati setiap 9 Desember. Momentum hari anti korupsi, ia harap menjadi kesempatan emas untuk mengadvokasi transparansi di semua lapisan pemerintahan, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa. Ia mengajak seluruh jajaran untuk meresapi makna hari anti korupsi sebagai langkah proaktif dalam memerangi korupsi, baik di ranah institusi maupun di dalam diri masing-masing.

“Melalui peringatan hari anti korupsi, saya memberikan dorongan agar setiap elemen pemerintahan, dapat menjadikan transparansi sebagai landasan utama dalam menjalankan tugasnya. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang bersih dari praktek korupsi,” ungkapnya, Selasa (12/12).

Ia mengajak seluruh jajaran pemerintahan untuk melihat hari anti korupsi sebagai panggilan untuk melakukan introspeksi diri. Dengan meresapi nilai-nilai anti korupsi sehingga, setiap individu dapat memahami peran masing-masing dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan berintegritas di Bombana.

“Momentum ini harus kita manfaatkan sebagai langkah memerangi korupsi di dalam diri masing-masing. Hal ini juga berlaku pada diri saya sendiri. Saat ini, saya ditugaskan sebagai Pj Bupati Bombana, dan saya akan terus berupaya untuk mengajak seluruh jajaran menghindari segala bentuk tindakan korupsi, dengan memberikan contoh nyata dan secara ril, bahwa saya pribadi menjauhi tindakan tersebut,” terangnya. Untuk itu, ia mengajak seluruh ASN, untuk menerapkan transparansi, jangan ada yang ditutup-tutupi. Jangan pernah berpikir untuk mengambil kesempatan untuk kepentingan pribadi dalam menjalankan tugas dan tupoksinya sebagai ASN. Pasalnya, kurangnya transparansi dan adanya kesempatan yang kerap memicu keinginan untuk korupsi.

“Kami terus berupaya melakukan sosialisasi pada suruh ASN maupun aparat yang ada di desa, agar menjauhi seluruh tindakan korupsi,” pungkasnya. (idh/b)

  • Bagikan