-- Sejumlah Komoditas Kebutuhan Pokok Surplus
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Warga metro tak perlu khawatir. Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), stok pangan di pasar masih terbilang aman. Untuk itulah, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari meminta masyarakat tak panik buying atau belanja berlebihan agar tidak terjadi lonjakan harga. Saat ini, pemerintah intens memantau dan memastikan pasokan bahan pangan lancar.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu memastikan ketersediaan pangan saat Nataru mencukupi. Komoditas beras misalnya, dari hasil inspeksi di gudang Bulog dan para distributor stoknya masih tersedia hingga tiga bulan ke depan. "Saya meminta kepada masyarakat agar jangan khawatir. Insya Allah, ketersediaan pangan yang ada di Kendari insyah Allah masih mencukupi Maret tahun depan," ujar Asmawa Tosepu ketika meninjau Pasar Murah di Pelataran Parkir Balai Kota Kendari, kemarin.
Penyelenggaraan pasar murah ini lanjutnya, bagian dari upaya pemerintah memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil. Di sisi lain, pasar murah ini merupakan tindak lanjut instruksi pusat dalam rangka mengendalikan inflasi di daerah menghadapi momen Nataru.
Kepala Biro Umum Sekretariat Kemendagri ini mengingatkan lebih bijak berbelanja. Tujuannya agar bahan pangan tetap tersedia dan bisa dijangkau oleh masyarakat lainnya. "Kita tidak perlu kita banyak menampung bahan pokok, karena pada prinsipnya itu (bahan pokok) tersedia. Jika menampung bahan pokok di rumah masing-masing maka, itu akan mengakibatkan saudara kita tidak kebagian," pinta Asmawa.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Abdul Rauf mengungkapkan, ketersediaan bahan pangan di beberapa distributor pangan di Kota Kendari masih mencukupi. Stok pangan daerah masih Surplus. Untuk komoditas surplus diantaranya beras 3.606 ton, gula pasir 365 ton, tepung terigu 515 ton, telur ayam 4,68 ton, bawang merah 36,44 ton dan cabai 1,28 ton.
"Meski saat ini kita masih surplus bahan pangan tapi kami harap masyarakat bisa baik dalam berbelanja maupun dalam konsumsi pangan. Harus bijak, harus hemat agar pangan kita tetap aman," pungkas mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kendari ini. (b/ags)
