Jejak Umar Arsal Membantu Warga Tak Mampu

  • Bagikan
Umar Arsal (kanan) silaturahmi di kediaman pasutri Muhammad Habil (tengah) dan Riana Fiudin (kiri) bersama 4 saudara kembar perempuan, Afifah, Aliya, Alsyah, dan Aida di Desa Ambepua, Kecamatan Ramoeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Minggu (10/12/2023), kemarin. (MUH.AKBAR ALI / KENDARI POS)
Umar Arsal (kanan) silaturahmi di kediaman pasutri Muhammad Habil (tengah) dan Riana Fiudin (kiri) bersama 4 saudara kembar perempuan, Afifah, Aliya, Alsyah, dan Aida di Desa Ambepua, Kecamatan Ramoeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Minggu (10/12/2023), kemarin. (MUH.AKBAR ALI / KENDARI POS)

--Janji Bantu Biaya Perawatan Masyarakat Jika Terpilih DPR RI

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Umar Arsal punya jejak pengabdian yang masih membekas di hati masyarakat Sultra saat menjabat anggota DPR RI. Ia turun membantu warga hingga pelosok-pelosok Sultra. Rute yang tak pernah dilalui anggota DPR RI lainnya, ditaklukkan Umar Arsal. Setiap masa reses di Sultra, pelayanan kesehatan gratis ditunaikannya. Ia membawa dokter dari Jakarta.

Jejak Umar Arsal membantu warga tak mampu masih terangkai dalam memori pasutri Muhammad Habil-Riana Fiudin. Pasutri asal Desa Ambepua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan itu lega keluar dari RS Bahteramas usai dibantu keuangan oleh Umar Arsal. 7 Maret 2016, Riana Fiudin melahirkan 4 bayi kembar perempuan di RS Bahteramas. Sebulan kemudian, ada ibu yang kesulitan melunasi biaya persalinan bayi kembar siam. Lagi-lagi, Umar Arsal tampil sebagai penolong bagi keluarga kecil itu.

"Fenomena masyarakat tidak mampu membayar biaya kesehatan seperti kasus ibu melahirkan, tidak perlu terjadi jika pemerintah bersama DPR mengalokasikan anggaran kesehatan, khusus bagi mereka yang kurang mampu," ujar Umar Arsal kepada Kendari Pos saat silaturahmi dengan keluarga Muhammad Habil-Riana Fiudin, Minggu (10/12/2023), kemarin.

Umar Arsal mengaku jika terpilih menjadi anggota DPR RI mewakili rakyat Sultra pada Pemilu 2024, ia berkomitmen memudahkan biaya pengobatan di rumah sakit. Umar Arsal akan menyediakan “Rumah Singgah” bagi masyarakat Sultra yang tidak memiliki tempat menginap di Kota Kendari ketika menjalani perawatan.

“Rumah singgah ini sebagai tempat tinggal sementara. Ini lebih efeketif ketimbang mengeluarkan biaya lagi untuk sewa hotel atau penginapan,” ungkap Umar Arsal.

Rumah Singgah itu bukan saja untuk bagi warga yang akan berobat di Kota Kendari. Tetapi juga bagi warga yang transit dalam perjalanan ke luar Provinsi Sultra. “Nantinya akan disediakn berbagai fasilitas di Rumah Singgah, termasuk konsumsi. Tujuannya agar warga bisa merasakan kenyamanan selayaknya mereka berada di rumah sendiri,” tutur Umar Arsal.

Menilik ke belakang, pada 7 Maret 2016. Sekira pukul 12.30 Wita, Riana Fiudin melahirkan bayi kembar 4 di RS Bahteramas. Mereka adalah Afifah, Aliya, Alsyah, dan Aida. Proses persalinan berhasil. 4 bayi kembar itu menjalani perawatan dalam incubator berbeda di ruang Intensive Care Unit (ICU). Masalah datang, ketika hendak pulang. Riana bersama suaminya Habil karena terkendala biaya.

Umar Arsal yang menerima informasi itu bergegas mengulurkan tangan. Ia menemui Riana dan Habil. Lalu, menemui pihak rumah sakit untuk memberikan jaminan agar bisa keluar. “Saya yang jamin dan saat itu juga saya bantu biaya administrasi,” ujarnya mengisahkan kembali peristiwa 7 tahun silam, kemarin.

Kala itu, Umar Arsal mengajak wartawan Harian Kendari Pos, Rakyat Sultra dan media lain. Tujuannya agar disebarluaskan ke publik untuk mengundang simpati pemerintah. Atas pemberitaan media massa, bantuan menghampiri keluarga Riana dan Habil. “Saya masih ingat salah satu yang turut membantu yaitu ibu-ibu Dharma Wanita, Ibu Bupati Konawe Selatan,” sebut Umar Arsal.

Umar Arsal mengatakan, peran media saat itu sangat membantu mempercepat penanganan anak kembar 4 tersebut. “Dampak dari pemberitaan media yang salah satunya Kendari Pos, akhirnya jadi viral dimana-mana. Sehingga banyak bantuan berdatangan,” kisah Umar Arsal.

Sebulan kemudian, ada seorang ibu melahirkan bayi kembar siam. Kasusnya sama. Kesulitan melunasi biaya administrasi usai persalinan. “Saya bicara lagi di media akhirnya viral, dan anak kembar siam menjalani operasi pemisahan di RS Soetomo, Surabaya, Provinsi Jawa Timur, akhirnya bisa terbantu biayanya,” imbuh Umar Arsal.

Terpisah, ayah kembar 4, Muhammad Habil menuturkan, tahun 2016 silam, ia sangat kesulitan biaya persalinan anaknya. Saat itu ia meminta bantuan Umar Arsal. “Saya telepon Pak Umar Arsal pagi hari sekitar pukul 08.30 Wita. Alhamdulillah kami dibantu, dan sorenya saya, istri dan 4 bayi kami langsung keluar dari RS,” kata Habil kepada Kendari Pos, Minggu (10/12/2023).

Bekerja sebagai cleaning servis, pendapatan Habil sangat pas-pasan. Namun atas bantuan Umar Arsal, semua diselesaikan. Habil mengaku tidak menyangka respons Umar Arsal yang langsung turun tangan membantunya.
“Sikap dermawan Pak Umar Arsal, tak akan pernah saya lupakan. Bukan apa-apa, tanpa bantuan beliau mungkin kami akan tinggal berhari-hari di RS. Terima kasih Pak Umar Arsal,” ujar Habil.

Habil mengatakan, 4 anak kembarnya kini berumur 7 tahun. Saat ini mereka bersekolah di Sekolah Dasar 2 Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan. “Alhamdulillah mereka sudah kelas 2 SD. Semuanya tumbuh sehat wal afiat,” tandas Habil.

Kakek anak kembar 4, Muhammad Haris mengapresiasi bantuan Umar Arsal kepada anak, menantu dan cucunya. Dia tidak menyangka Umar Arsal turun langsung membantu keluargnya yang saat itu kesulitan dari sisi ekonomi.

“Sosok Umar Arsal contoh wakil rakyat yang mengayomi masyarakat. Ketokohan Umar Arsal patut dicontoh oleh anggota DPR RI mapun pejabat lainnya. Mudah-mudahan beliau (Umar Arsal) terpilih lagi di Pemilu 14 Ferbruari 2024,” kata Muhammad Haris kepada Kendari Pos, Minggu (10/12/2023). (ali/b)

  • Bagikan

Exit mobile version