Konsel Terbentuk dari Keberagaman !

  • Bagikan
KEBERAGAMAN : Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga (ketiga dari kiri) saat membuka sosialisasi FKUB yang digelar Badan Kesbangpol di Kecamatan Tinanggea. Ia menegaskan untuk terus menjaga kerukunan umat beragama di otoritanya. (I NGURAH PANDI SANTOSA/KENDARI POS)
KEBERAGAMAN : Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga (ketiga dari kiri) saat membuka sosialisasi FKUB yang digelar Badan Kesbangpol di Kecamatan Tinanggea. Ia menegaskan untuk terus menjaga kerukunan umat beragama di otoritanya. (I NGURAH PANDI SANTOSA/KENDARI POS)

--Pemilu Ajang Pemersatu, Bukan Memecah Belah

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemilihan umum (Pemilu) seharusnya menjadi sarana perwujudan kedaulatan rakyat dalam semangat persatuan, bukan jadi ajang memecah belah persatuan. Harapan tersebut ditegaskan Bupati Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), H. Surunuddin Dangga, saat membuka sosialisasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang digelar Badan Kesbangpol di Kecamatan Tinanggea, Kamis (7/12).

Bupati dua periode itu mengatakan, menangani Konsel yang cukup luas, terbesar dan terbanyak penduduknya di Sulawesi Tenggara (Sultra), tak bisa dikerjakan pemerintah. Perlu keterlibatan tokohtokoh masyarakat dan agama. “Harapannya, FKUB ini bisa terbentuk sampai tingkat kecamatan dan desa sebagai tempat terhimpunnya tokoh-tokoh masyarakat lintas agama guna menciptakan keamanan dan ketertiban bersama,” kata Surunuddin, kemarin.

Konsel-1 itu mengungkapkan, kemajemukan agama dan budaya menjadi tantangan bersama untuk terus dirawat. Jika seluruh pihak mampu berkolaborasi dengan baik, maka persatuan dan kesatuan tak akan goyah. Apalagi jelang agenda pesta demokrasi yang akan dihadapi.

“Jika sudah aman dan damai, maka Pemerintah Kabupaten mampu semakin memacu pembangunan daerah melalui kebijakan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Ia menegaskan, Konawe Selatan tak hanya terbentuk dari satu suku dan agama, tetapi dari keberagaman. Sehingga tidak ada alasan untuk terpecah belah, karena seluruh masyarakat telah berpadu padu dalam bingkai persatuan. “Saya tidak mau jika ada oknum tidak bertanggung jawab yang berani coba-coba memecah belah masyarakat hanya karena kepentingan politik. Saya ingin kerukunan yang terjalin selama ini, utuh. Tidak goyah oleh kepentingan kepentingan pribadi,” tegasnya.

Surunuddin menitip harapan kepada tokoh agama, tokoh pemuda dan pihak terkait lainnya untuk terus menjaga kerukunan antar masyarakat. “Bagaimana bisa kita bicara sejahtera jika keamanan dan kenyamanan tidak ada. Olehnya itu, mari bersama kita wujudkan kenyamanan tersebut,” pungkasnya.

Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Konsel, Muh. Taufiq, mengungkapkan, sosialisasi FKUB ini untuk memelihara kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum umat dan pendirian rumah ibadah. “Pesertanya camat, kepala desa/lurah, tokoh agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan Budha. Menghadirkan narasumber Kapolres Konsel, Kodim 1417 Kendari, pihak FKUB dan Kemenag Konsel, serta Kepala Kesbangpol,” jelasnya.

Sosialisasi itu akan berlangsung selama empat hari, hingga tanggal 12 Desember 2023 pada empat titik. Mulai dari Kecamatan Tinanggea, Angata, Lainea dan Moramo.

“Melalui sosialisasi FKUB, kita tingkatkan kerukunan kehidupan beragama dalam rangka menyukseskan Pemilu serentak tahun 2024,” terangnya.

Camat Tinanggea, Nurwan, menyebut masyarakat pada otorita yang dipimpinnya sangat kompleks. Beragam suku dan agama ada. Kendati demikian, selama ia tinggal hingga menjadi camat, semuanya berjalan rukun dan damai.

“Semua aktivitas kemasyarakatan maupun keagamaan berjalan baik-baik saja. Sekalipun jika ada masalah, semua didudukan bersama secara kekeluargaan,” ujarnya.

Ia mengimbau seluruh kepala desa dan lurah agar mengajak masyarakatnya bersama-sama merawat persaudaraan. “Tinanggea ini masih dalam kondisi rukun. Namun kegiatan yang diselenggarakan Kesbangpol Konsel tetap penting apalagi menjelang pemilihan umum 2024,” tandasnya. (b/ndi)

  • Bagikan