Festival Lulo Ngganda Jaga Budaya, Gairahkan Ekonomi

  • Bagikan
WISATA BUDAYA: Suasana perhelatan Festival Budaya Lulo Ngganda di Kecamatan Benua yang diharapkan mampu merawat tradisi dan sekaligus mendorong perekonomian masyarakat. (I NGURAH PANDI SANTOSA/KENDARI POS)
WISATA BUDAYA: Suasana perhelatan Festival Budaya Lulo Ngganda di Kecamatan Benua yang diharapkan mampu merawat tradisi dan sekaligus mendorong perekonomian masyarakat. (I NGURAH PANDI SANTOSA/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) menjadi salah satu daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kaya akan potensi wisata. Tak hanya destinasi alam, namun juga budaya sebagai daya tarik. Contohnya di Desa Benua, Kecamatan Benua. Masyarakat dan tokoh adat di wilayah tersebut, secara turun temurun menjaga tradisi Lulo Ngganda. Tak heran jika desa wisata itu dicitrakan sebagai pusat perkembangan tradisi tersebut.

Masyarakat Suku Tolaki di Benua memercayai, tradisi itu telah ada sejak dunia pertama. Lulo Ngganda dilaksanakan setahun sekali sebagai upacara pesta syukuran dengan harapan pada waktu berikutnya akan menghasilkan panen lebih banyak. Kepala Dinas Pariwisata Konsel, Adywarsyah Toar, mengatakan Desa Benua sebagai pusat perkembangan Lulo Ngganda terus didukung Pemerintah Provinsi Sultra maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konsel, melalui Dinas Pariwisata. Sehingga tiap tahun digelar event, baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.

Tahun 2023 ini, untuk menjaga dan merawat tradisi tersebut digelar Festival Budaya Lulo Ngganda di Kecamatan Benua, sejak tanggal 5 sampai 6 Desember 2023, kemarin. Kegiatan itu dibuka oleh Ketua Dekranasda Konsel sekaligus Ketua TPPKK Konsel, Hj. Nurlin Surunuddin. Ada lomba lulo kreatif, pameran produk ekonomi kreatif dan lomba gambus.

“Selain menjaga tradisi, melalui Festival Budaya Lulo Ngganda ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat serta menjadi aksesibilitas bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memasarkan produknya. Disisi lain, adanya kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Desa Benua diharapkan mampu berkolaborasi dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi ke depannya,” ungkap Adywarsyah, Rabu (6/12).

Ia mengajak Pokdarwis yang telah ada bisa menjadi mesin penggerak dalam bidang usaha pariwisata, termasuk program desa melalui BUMDes dapat bersinergi pada sektor pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan yang terintegrasi dan pembinaan sumber daya manusia untuk menjadikan Benua menjadi desa wisata yang siap menerima kunjungan wisatawan dengan program sapta pesonanya.

“Desa Wisata Benua masih membutuhkan pembenahan infrastruktur untuk mendukung daya tarik wisata budaya yang ada. Kami selaku Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata dan sinergitas antar stakeholder, terus berupaya mengembangkan potensi yang ada,” ujarnya. Kedepannya program pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, baik bersumber dari APBN maupun APBD akan difokuskan, salah satunya di Kecamatan Benua. Sehingga pembangunan kepariwisataan berbasis kearifan lokal budaya dapat dinikmati wisatawan yang berkunjung dan terjadi peningkatan ekonomi masyarakat melalui usaha-usaha.

“Festival Budaya Lulo Ngganda di Benua ini diharapkan dapat menjadi trigger atau pemicu bagi desa-desa lain di Konawe Selatan memanfaatkan potensi yang dimiliki,” tandas Adywarsyah. (c/ndi)

  • Bagikan