1 Dasawarsa Usaha Pertanian Meningkat

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra Agnes WIdiastuti
Kepala BPS Sultra Agnes WIdiastuti

--BPS Sultra Rilis Hasil Sensus Pertanian Tahap I 2023

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Petani di Sultra sangat produktif dalam mengelola usaha pertaniannya. Dalam 1 dasarwarsa, sejak 2013 hingga 2023 terjadi peningkatan usaha pertanian. Hal itu sesuai hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti merilis hasil pendataan ST 2023 tahap I sekaligus diseminasi atau penyebarluasan informasi terkait ST2023 di Sultra, Senin (4/12/2023), kemarin. Agnes mengatakan hasil ST 2023 tahap I yang dirilis hanya sebagian kecil dari keseluruhan data yang didiseminasikan kepada publik. “Nanti kami juga akan kembali melakukan ST tahap II pada April 2024,” ujarnya di ruang pola Kantor Gubernur Sultra, kemarin.

Agnes menjelaskan terjadi kenaikan jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP)dalam ST 2023 di Sultra jika dibandingkan hasil ST 2013. Jumlah RTUP hasil ST 2023 sekira 329.555 rumah tangga. Naik sekira 4,20 persen dari tahun 2013 yang hanya sekira 316.262 rumah tangga.

Kenaikan yang sama juga terjadi di kelompok usaha pertanian hasil ST 2023. Jumlahnya mencapai 349.950 unit. “Rincian jumlah usaha pertanian ST 2023 itu adalah 349.855 Usaha Pertanian Perorangan (UTP), 44 Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan 51 Usaha Pertanian Lainnya (UTL),”jelasnya.

Khusus jumlah UTP, terdapat kenaikan 2,27 persen pada tahun 2023 sekira 349.855 unit jika dibandingkan hasil ST tahun 2013 yang hanya sekira 342.094 unit.

“Rasio UTP di Sultra terhadap RTUP sebesar 1,06 persen atau turun 0,02 poin dari tahun 2013 yang sebesar 1,08 persen. Komoditas terbanyak yang diusahakan oleh UTP, yaitu ayam kampung, kelapa, jambu mete, cengkih, sapi potong, jati, ubi kayu (singkong), padi sawah inbrida, kakao, dan lada,”ungkapnya.

Pada kelompok Usaha Pertanian Perorangan (UPP) atau Urban Farming di Sultra sebanyak 88 unit. “Jumlah petani milenial yang berumur 19–39 tahun sebanyak 92.191 orang, atau sekira 29,87 persen dari total petani di Sultra,” terang Agnes.

Pada kelompok Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), terdapat pula kenaikan 44 unit atau 37,50 persen hasil ST 2023, dibandingkan hasil ST 2013 yang hanya sekira 32 unit.

“Kenaikan juga terjadi pada kelompok Usaha Pertanian Lainnya (UTL). Tahun 2023 sekira 51 unit, naik 59,38 persen dari tahun 2013 yang hanya 32 unit,” tutur Agnes.

Menurut Agnes, keberhasilan ST tahap I tahun 2023 ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Karena itu Agnes mengapresiasi dukungan Pj Gubernur Sultra dan seluruh jajaran terhadap pelaksanaan ST 2023 ini. “Apresiasi yang sama kami sampaikan kepada para responden sensus pertanian. Data ST 2023 ini adalah karya kita bersama untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto mengatakan, data yang dihasilkan dari ST 2023 ini sangat berharga, khususnya dalam upaya mencapai kedaulatan pangan. “Apalagi dalam data ini, kita lihat masih banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi petani Sultra. Di sinilah Pemerintah Provinsi Sultra dan 17 pemerintah daerah di Sultra harus hadir,” ujarnya.

Pj Gubernur Andap menegaskan Pemprov Sultra dan 17 pemerintah kabupaten/ kota di Sultra harus mengidentifikasi apa saja permasalahan yang dihadapi petani di daerahnya masing-masing. Masalah itu adalah susahnya petani mendapatkan bibit, modal terbatas, pupuk petanian yang langka, alat pertanian, dan lahan pertanian yang tidak diberdayakan.

“Dengan data yang ada (ST 2023), kita dapat mewujudkan ketahanan pangan dan mewujudkan petani yang lebih sejahtera sehingga dapat memberikan kontribusi pembangunan nasional di Sultra,” tutur Pj Gubernur Andap.

Mantan Kapolda Sultra itu meminta Pemprov Sultra, pemerintah kabupaten/ kota se-Sultra harus berkomitmen untuk hadir di tengah-tengah petani. Selain itu, pemerintah daerah harus bergerak meminimalisir dan meniadakan berbagai kesulitan yang dihadapi petani.

“Karena kita tahu bersama bahwa tujuan akhir bertani bukanlah menumbuhkan tanaman tetapi menjaga keberlangsungan hidup dan kehidupan,” pungkas Pj Gubernur Andap. (rah/b)

Menuju Kedaulatan Pangan

Produktif
-Petani di Sultra produktif dalam mengelola usaha pertaniannya
-Dalam 1 Dasawarsa (2013-2023) terjadi peningkatan usaha pertanian
-Hal itu sesuai hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 dari BPS Provinsi Sultra
-Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti merilis hasil pendataan ST 2023 tahap I
-April 2024, BPS Sultra akan melakukan ST tahap II

1.RTUP
-Hasil ST 2023 pada kelompok Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP)
-Jumlah RTUP hasil ST 2023 naik jika dibandingkan hasil ST 2013
-Jumlah RTUP hasil ST 2023 sekira 329.555 rumah tangga
-Naik sekira 4,20 persen dari tahun 2013 yang hanya 316.262 rumah tangga

2.Usaha Pertanian (UP)
-Usaha pertanian hasil ST 2023 naik
-Jumlahnya mencapai 349.950 unit. Rinciannya:
-349.855 Usaha Pertanian Perorangan (UTP)
-44 Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB)
-51 Usaha Pertanian Lainnya (UTL)

3.Usaha Pertanian Perorangan (UTP)
-Terdapat kenaikan UTP sekira 2,27 persen pada tahun 2023
-Jumlah kenaikan UTP sekira 349.855 unit
-UTP hasil ST tahun 2013 hanya sekira 342.094 unit

4.Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB)
-Terdapat kenaikan 44 unit atau 37,50 persen UPB hasil ST 2023
-Dibandingkan hasil ST 2013, UPB hanya sekira 32 unit

5.Usaha Pertanian Lainnya (UTL)
-Kenaikan UTL tahun 2023 sekira 51 unit
-Naik 59,38 persen dari tahun 2013
-UTL tahun 2013 hanya sekira 32 unit

Interaksi Pj Gubernur
-Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto instruksikan Pemprov Sultra dan 17 pemda di Sultra mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi petani
-Masalah itu adalah :
-Susahnya petani mendapatkan bibit
-Modal terbatas
-Pupuk pertanian yang langka
-Alat pertanian, dan lahan pertanian yang tidak diberdayakan

  • Bagikan

Exit mobile version