KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Gelaran pasar murah yang intens dilakukan pemerintah saat ini, diakui tidak sepenuhnya dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Namun paling tidak, untuk konsumsi jangka pendek, langkah itu dapat menjadi solusi. Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Buton Utara (Butur), Dr. H. Muhammad Ridwan Zakariah, ketika membuka kegiatan operasi pasar murah di otoritanya.
“Operasi pasar murah ini merupakan salah satu upaya strategis Pemkab Butur dalam rangka pengendalian inflasi di daerah, untuk menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, daya beli masyarakat serta mendukung kelancaran distribusi, juga memertahankan stabilitas perekonomian,” jelas Ridwan Zakariah, kemarin.
Operasi pasar murah itu sendiri diinisiasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bekerja sama dengan Perum Bulog Buton Utara sejak Rabu (29/11) di Desa Wamboule, Kecamatan Kulisusu Utara. “Semua daerah terkena dampak inflasi dan ini berkorelasi dengan stunting, lalu berefek pada penurunan kualitas sumber daya manusia, hingga menyebabkan kemiskinan. Semua ini saling berkaitan. Makanya, masalah ini harus terus menjadi perhatian kita bersama. Sebab stunting bukan hanya memengaruhi kualitas intelektual, tetapi juga fisik. Ketika gizi kurang cukup, maka pertumbuhan juga tidak sempurna,” tandas Ridwan Zakariah dalam kegiatan yang turut dihadiri Dandim 1429 Butur, Letkol Inf. Acuk Andrianto, Wakapolres, Kompol Hasruddin, para Staf Ahli Bupati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab, Pimpinan OPD serta Pengurus TP-PKK, juga Kepala Gudang Bulog Butur, Jumardin.
Untuk diketahui, komoditas bahan pokok yang dijual dalam operasi pasar murah tersebut, mulai dari beras dibanderol Rp 54.000 tiap lima kilogram dengan kuota 2 ton pada satu kecamatan, minyak goreng Rp 14.000 per liter yang distok 300 liter tiap kecamatan, telur Rp 50.000/ rak, bawang merah dan bawang putih Rp 30.000 tiap kilogram serta kebutuhan lainnya. Setelah sebelumnya di Kulisusu Utara, Kamis (30/11) kemarin kegiatan pasar murah dihelat di Wakorumba Utara, kemudian hari berikutnya ke Kambowa, Bonegunu, Kulisusu Barat dan terakhir di Kulisusu. (c/had)