KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara sejak tahun 2007 hingga 2023 sudah mengeluarkan 9 Kamus bahasa daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra). Sejumlah kamus tersebut dipublikasi, kemarin, sekaligus meluncurkan Kamus Bahasa Indonesia Cia- Cia. Moment tersebut dihadiri sejumlah pihak, baik lembaga pendidikan maupun mitra kerja kantor bahasa. Rencananya kamus tersebut akan di edarkan di sekolah dan masyarakat.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. Uniawati menjelaskan, dari 9 kamus dimaksud, diantaranya Kamus Bergambar Bahasa Indonesia - Tolaki, Kamus Bergambar Muna-Indonesia, Kamus Bergambar Bahasa Indonesia-Tolaki (edisi revisi), Kamus Bergambar Bahasa Pulo (Wakatobi) Indonesia, dan Kamus Indonesia -Cia cia yang kemarin diluncurkan.
"Harapan kami setelah diluncurkan hari ini (kemarin), produk 9 kamus dari kantor bahasa tersampaikan kepada masyarakat," harap Dr Uniawati.
Uniawati menambahkan, kamus dihasilkan adalah kamus umum yang bisa "dikonsumsi" masyarakat luas yang ingin mengetahui bahasa daerah. Namun Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, menginginkan Kamus Bergambar Bahasa Tolaki, menjadi tambahan mata pelajaran muatan lokal (Mulok) di tingkat SD.
"Ke depan, kami akan berupaya agar produk kamus ini bisa dinikmati seluruh masyarakat Sultra. Tentunya akan ada kerja sama dengan beberapa pihak terkait," jelasnya.
Dalam peluncuran Kamus Bahasa Indonesia Cia - Cia ini, turut hadir beberapa nara sumber yakni Penutur jati dari Lembaga Adat Tolaki (LAT), Penutur jati Bahasa Cia- Cia, Drs.La Ode Balawa, M.Hum, Tokoh Muna yang juga akademisi yaitu Prof. Dr. Sidu. Pastinya masing-masing penutur bangga bila bahasa daerah diangkat hingga dibuatkan kamus, setidaknya bisa dijadikan sumber informasi bagi yang ingin tau atau belajar bahasa daerah.
Narasumber dari Kantor Bahasa Provinsi Sultra, Noke Nofrianto mengatakan, beberapa kamus bahasa daerah dan Kamus Bahasa Daerah Cia- Cia yang sementara diluncurkan, merupakan hasil karya bersama. Artinya Kantor Bahasa Sultra, bekerja sama dengan pihak terkait dan telah melakukan perbaikan beberapa kali hingga kemudian dicetak, serta diantaranya menggunakan metode bertanya langsung. "Segala kekurangan dalam produk kamus kantor bahasa, tentunya akan terus kami perbaiki dan revisi," ujarnya. (lis/adv)