Alokasikan Rp 1,4 Miliar untuk Pasar Murah

  • Bagikan
ANGGARAN BERTAMBAH : Pemkab Wakatobi melalui Disperindag setempat kembali menggelar pasar murah untuk menekan laju inflasi. Teranyar, kegiatan serupa dihelat di Kecamatan Wangi-Wangi yang dihadiri langsung Bupati, H. Haliana (ketiga dari kiri, depan). (DISKOMINFO KABUPATEN WAKATOBI FOR KENDARI POS)
ANGGARAN BERTAMBAH : Pemkab Wakatobi melalui Disperindag setempat kembali menggelar pasar murah untuk menekan laju inflasi. Teranyar, kegiatan serupa dihelat di Kecamatan Wangi-Wangi yang dihadiri langsung Bupati, H. Haliana (ketiga dari kiri, depan). (DISKOMINFO KABUPATEN WAKATOBI FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sepanjang tahun 2023 ini, pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Wakatobi sudah menggelar beberapa kali pasar murah. Jika tahun sebelumnya anggaran untuk kegiatan pasar murah tersebut hanya dialokasikan sekitar Rp 100 juta hingga Rp 120 juta, maka 2023 ini mengalami peningkatan signifikan. Anggaran yang dikucurkan untuk menggelar pasar murah telah mencapai Rp 1,2 miliar.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi melalui Disperindag kembali menggelar pasar murah untuk menekan laju inflasi. Teranyar, kegiatan serupa digelar di Kecamatan Wangi- Wangi yang dihadiri langsung Bupati, H. Haliana.

“Kebijakan seperti ini sangat memengaruhi keberlangsungan hajat hidup orang banyak. Seperti halnya optimalisasi anggaran Sembako untuk dinikmati masyarakat. Ini hanyalah sebagian kecil saja. Ada juga beberapa kebijakan seperti kapal murah, peningkatan jalan dan listrik 24 jam di Kaledupa dan tidak lama lagi peresmian di Pulau Binongko. Tentu ini semua untuk kepentingan masyarakat Wakatobi,” kata Haliana, Rabu (29/11).

Wakatobi-1 tersebut berharap, kegiatan seperti itu dipertahankan pada tahun mendatang. Sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat dan merasakan kehadiran pasar murah. Sementara itu, Kepala Disperindag Wakatobi, Safiuddin, menjelaskan kegiatan pasar murah itu merujuk pada Permenkeu nomor 134 PMK/XII/2022 tentang belanja wajib dalam rangka penanganan inflasi. Terlebih sesuai fakta di lapangan, angka penjualan beberapa komoditas terutama beras, minyak goreng, gula dan bawang serta cabai, cukup tinggi.

“Jadi, dana yang dialokasikan untuk pasar murah tahun ini mencapai Rp 1,4 miliar. Ini meningkat cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya yang berkisar hanya antara Rp 100 juta hingga Rp 120 juta saja," beber Safiuddin. Menurutnya pasar murah tidak hanya merupakan kegiatan rutin. Namun juga menjadi perhatian khusus dari pemerintah setempat dalam menangani inflasi dan kenaikan harga-harga bahan pokok. (c/thy)

  • Bagikan

Exit mobile version