--Kadin Sultra Gelar Rapimprov 2023
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) di Hotel Kubah 9, kemarin. Tujuannya menyatukan komitmen pengurus Kadin se Sultra untuk membangkitkan ekonomi daerah.
Rapimprov tahun ini dihadiri Plh Ketua Umum Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Eka Sastra, Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio, Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu, Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin serta pengurus Kadin Sultra dan Kabupaten/Kota.
Yukki Nugrahawan mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan Rapimprov Kadin Sultra tahun ini. Menurutnya, pelaksanaan Rapimprov sudah sudah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin Pasal 30 sebagai wahana kordinasi, sinkronisasi dan upaya sinergi dalam perencanaan dan pelaksanaan program tahunan.
Yukki juga mengapresiasi tema yang diusung dalam Rapimprov tahun ini yakni “Peningkatan Peran Kadin dalam pengembangan UMKM dan Investasi Menuju Kebangkitan Ekonomi Sultra”.
Menurut Yukki, tema tersebut sejalan dengan fungsi dan tugas Kadin yang tertuang dalam Undangundang (UU) Nomor 1 tahun 1987 tentang Kadin, selanjutnya sejalan dengan Keputusan Presiden (Kepres) 18/2022 tentang persetujuan AD/ART Kadin, dan cita-cita Kadin yang tertuang dalam Buku “Peta Jalan Indonesia Emas 2045”.
“Kami berharap Kadin Sultra bisa mengambil peran dalam mendukung perekonomian daerah dan nasional. Kadin sebagai mitra strategis pemerintah juga harus senantiasa merawat hubungan baik dengan pemerintah setempat. Harus bersinergi dan ditingkatkan,” kata Yukki Nugrahawan dalam sambutannya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang menjelaskan, pelaksanaan Rapimprov tahun ini merupakan salah satu persiapan menjelang pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) serta menjadi ajang untuk menyatukan komitmen pengurus didaerah dalam membangkitkan perekonomian daerah. Dalam Rapimprov, kata Anton, pihaknya membahas beberapa agenda seperti bedah buku “Peta Jalan Indonesia Emas 2045” yang dipandu oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Eka Sastra.
Pihaknya juga membahas terkait Petunjuk Organisasi (PO), menandatangani kerjasama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) terkait pencegahan narkoba dan menggelar rapat pleno termasuk mendengarkan pandangan umum Kadin Kabupaten/Kota di Sultra. “Melalui Rapimprov kali ini, kami mengajak seluruh komponen yang ada di Sulawesi Tenggara menyatukan hati untuk membangkitkan ekonomi Sulawesi Tenggara,” kata Anton Timbang.
Sementara itu, Sekda Sultra Asrun Lio mengapresiasi agenda tahunan yang dilaksanakan Kadin. Menurutnya, Rapimprov menjadi momentum bagi Kadin untuk mencari solusi atas permasalahan ekonomi yang melanda tanah air. “Lewat Rapimprov ini, mereka (Kadin) membedah outlook perekonomian Sultra. Itu menjadi bahan kita untuk menyelesaikan masalah ekonomi yang berpengaruh di Sultra,” kata Asrun Lio.
Asrun Lio berharap, Kadin Sultra terus menjadi mitra Pemerintah dalam rangka membangun daerah salah satunya mengendalikan laju inflasi. “Kerja sama seperti ini perlu dibangun. Kita harus bisa melihat pemetaan (ekonomi) di Sultra ini. Misalnya terkait inflasi, didaerah mana ada harga naik Kadin dan Pemerintah Provinsi bisa melakukan intervensi pasar untuk bisa mengendalikannya,” pungkas Asrun Lio. (ags/adv)
Kadin Bedah Buku “Peta Jalan Indonesia Emas 2045
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Rapimprov Kadin Sultra dirangkaikan dengan bedah buku berjudul "Peta Jalan Indonesia Emas 2045". Bedah buku dipandu langsung oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin Indonesia, Eka Sastra. Eka Sastra mengungkapkan, buku Peta Jalan Indonesia Emas 2045 disusun oleh Kadin Indonesia dengan melibatkan seluruh komponen bangsa. Buku tersebut, lanjut dia telah diserahkan kepada Presiden RI, Joko Widodo di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), pada September lalu.
"Kehadiran buku ini menjadi bentuk nyata semangat kolaborasi gotong royong untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, Indonesia yang tangguh, sejahtera, inklusif, dan berkelanjutan," ungkap Eka Sastra. Lanjut dia, Kadin telah melibatkan lebih dari 60 pemangku kepentingan dalam penyusunan buku putih ini, mulai dari asosiasi sektor industri, akademisi, serikat pekerja, pemuka agama, hingga para pelaku industri.
"Bersama-sama, kami membahas tujuan, mengungkap setiap tantangan, dan mengidentifikasi program-program terobosan yang dapat membuka potensi di setiap elemen di Indonesia 2045. Melalui lebih dari 50 diskusi kolektif, kami berharap buku putih ini dapat memberi kontribusi bagi rencana pembangunan Indonesia secara keseluruhan," jelasnya.
Indonesia berupaya menjadi salah satu dari 10 negara dengan perekonomian teratas di 2045 dan keluar dari ‘negara berpenghasilan menengah’ di 2038. Eka Sastra menambahkan, Indonesia Emas 2045 menggambarkan negara yang dibangun dengan empat pilar utama yaitu resiliensi, kemakmuran, inklusivitas, dan keberlanjutan, yang kemudian akan menjadi pedoman dalam perjalanan bangsa ini menyongsong masa depan yang lebih baik.
"Visi ini berlandaskan pada filosofi Gotong Royong yang menekankan semangat kolaborasi dan kerja sama demi kebaikan bersama. Kami terus menjunjung prinsip Bhinneka Tunggal Ika yaitu kebersamaan dalam keberagaman. Meski perjalanan ini akan sulit dan menantang, namun kami percaya bahwa prinsip ini akan menjadi pedoman untuk bersama-sama memajukan negeri yang kita cintai ini," pungkasnya. (ags/adv)