--Melalui Kemudahan Akses KUR
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tenggara (Sultra) atau Bank Sultra resmi menjadi lembaga perbankan di Indonesia yang dipercaya pemerintah mengelola Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sudah sejak lama Bank Sultra mengelola kredit KUR namun sejak tahun 2018 secara konsisten menyalurkan program KUR.
Lewat kebijakan KUR, Bank Sultra terbukti telah berkontribusi membantu UMKM lokal mengakses kebutuhan modal usaha sehingga dapat tumbuh berkembang dan memiliki daya saing bisnis. Salah satu pelaku UMKM lokal yang merasakan manfaat dari program dana KUR Bank Sultra ialah Ibu Ahlia. Pemilik UD Ahlia di kawasan Anduonohu, Kota Kendari tersebut bercerita bagaimana usaha foto kopi miliknya maju dan berkembang sejak mendapat asupan modal dari program dana KUR Bank Sultra.
Tahun 2018, ruko yang ia kelola hanya fokus melayani jual beli ATK.
Kondisi toko miliknya tak sepadat seperti yang terlihat saat ini.
"Tahun 2018 dipercaya orang tua kelola Ruko ini. Awalnya hanya fokus ke ATK, isi tidak banyak karena modal juga kecil waktu itu. Putaran omset juga kecil. Masih sepi," ulas Ibu Ahlia.
Di benak Ibu Ahlia, terpikir untuk menambah modal agar pergerakan usahanya bisa maksimal dan omsetnya naik. Beberapa tahun kemudian, wanita berhijab itu lantas memberanikan diri mengajukan tambahan modal usaha lewat program dana KUR Bank Sultra senilai Rp250 juta.
"Saya coba-coba ajukan KUR di Bank Sultra, ternyata prosesnya cepat sekali dan simpel. Kalau tidak salah sekitar semingguan, langsung cair. Ambil yang jangka 4 tahun waktu itu," kata Ibu Ahlia.
Dana KUR yang diperoleh dari Bank Sultra kemudian diputar membeli kelengkapan produk ATK serta menambah pernak- pernik asesoris yang dijual sehingga usahanya makin berkembang.
"Sekarang omset sampai lebih dari Rp70 juta sebulan. Saya ada tambah gudang juga dan tambah tenaga kerja. Karena modal besar, belanja atau nyetok barang juga langsung di Surabaya. Otomatis ada selisih untung lebih dibanding dulu, kita masih belanja di Kendari," ulas Ibu Ahlia.
Ia pun mengucapkan terimakasih atas kepercayaan Bank Sultra memberi kemudahan akses modal usaha bagi UMKM seperti dirinya lewat program KUR.
"Terimakasih Bank Sultra. UMKM seperti kita sangat dipermudah dan diringankan. Tahun ini rencana mau tambah modal usaha lagi biar bisa lebih berkembang," kata Ibu Ahlia.
Lain lagi cerita pemilik rumah makan legend di Kota Kendari, Warung Coto Jeneberang bernama Syarifuddin. Ia merupakan nasabah baru Bank Sultra yang juga memanfaatkan layanan KUR dari bank dengan tagline 'Maju Bersama'.
Ditemui di Warung Coto Jeneberang kawasan Lepo-lepo miliknya, Syarifuddin mengaku baru kali pertama memanfaatkan layanan KUR Bank Sultra.
Ketertarikan Syarifuddin memajukan usaha lewat akses modal Bank Sultra karena suku bunga yang jauh lebih rendah, prosesnya yang cepat dan mudah.
Syarifuddin merupakan satu dari sekian nasabah Bank Sultra yang menikmati fasilitas KUR tanpa agunan.
"Dapat kabar kalau suku bunganya rendah. Makanya coba ajukan KUR. Di awal ini Rp25 juta. Cepat cairnya. Ada rencana mau tambah lagi," kata Syarifuddin.
Warung Coto Jeneberang milik Syarifuddin diketahui menjual makanan khas Sulawesi Selatan. Usaha rumah makan tersebut diketahui mempekerjakan 15 orang dengan omset jutaan dalam sehari.
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.
Program KUR diluncurkan pemerintah sejak tahun 2007 dan telah berjalan hingga saat ini. Bank Sultra diantaranya menjadi salah satu lembaga perbankan yang mengemban amanah menyalurkan program KUR untuk mensupport program pemerintah mendukung kemajuan UMKM lokal dan percepatan pembangunan di daerah.
Secara umum, program KUR dikucurkan Bank Sultra terdiri dari tiga jenis dengan skema suku bunga dan plavon berbeda.
Super Mikro Bank Sultra merupakan suku bunga 3% per tahun Plafond Maksimal Rp10 juta (tanpa agunan). KUR Mikro Bank Sultra adalah Suku Bunga 6% per tahun Plafond Maksimal > 10 juta s/d Rp.100 juta (tanpa agunan), serta Bank Sultra : Suku bunga 6% per tahun Plafond Maksimal >Rp.100 juta s/d Rp.500juta (agunan maks 75% sisanya ditanggung oleh penjaminan asuransi).
Adapun ketentuan suku bunga di atas berlaku bagi nasabah yang perdana memanfaatkan layanan KUR. Sementara khusus nasabah KUR yang masuk dalam kategori rollover atau menyambung kembali maka suku bunga KUR Mikro dan dan KUR Kecil berjenjang naik 1% sehingga yang semula 6% apabila menyambung lagi dikenakan suku bunga 7%, dengan persentase suku bunga maksimal 9%.
Selain produk KUR yang menjadi primadona di kalangan pelaku UMKM lokal, Bank Sultra tentu saja memiliki ragam fasilitas layanan kredit unggulan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Adapun agunan dalam mekanisme kredit Bank Sultra bervariasi tergantung dari jenis pinjaman, nominal dan hal ini diatur dalam ketentuan internal.
Dengan memanfaatkan layanan kredit Bank Sultra, nasabah dapat memperoleh fasilitas penjaminan asuransi. Penjaminan asuransi Bank Sultra diberikan sesuai jenis kredit.
"Manajemen Bank Sultra terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan fasilitas kredit di berbagai sektor dan menawarkan beragam produk keuangan yang bermanfaat bagi masyarakat," kata Dirut Bank Sultra Abdul Latif.
Performa Realisasi Kredit Bank Sultra Melesat Signifikan, Rasio NPL Aman Realisasi penyaluran kredit produktif Bank Sultra selama lima tahun terakhir mencatatkan grafik pertumbuhan yang cukup signifikan.
Mekanisme penyaluran kredit produktif diantaranya termasuk program KUR oleh Bank Sultra dijalankan sesuai arahan OJK untuk mendorong penyaluran kredit di sektor produktif.
Selama lima tahun berturut-turut, bank yang dinahkodai Abdul Latif berhasil melesatkan persentase kredit produktif hingga menyentuh capaian 190%. Sampai dengan posisi 30 September 2023 Bank Sultra total realisasi kredit Bank Sultra kepada masyarakat berkisar Rp8,84 triliun. Secara umum, penyaluran kredit Bank Sultra terhitung sampai dengan periode September 2023 telah melampaui proyeksi target hingga 103% atau secara nominal berkisar Rp8,59 triliun. Realisasi kredit Bank Sultra signifikan rerata terbanyak dari sektor rumah tangga dan sektor perdagangan.
Sementara dari sisi portofolio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL), Bank Sultra berhasil menunjukkan tren positif. Bahkan, pada tahun 2021 saat ekonomi terpuruk akibat pandemi Covid-19 melanda Provinsi Sultra, Bank Sultra sukses menekan rasio NPL sehingga performa trennya melandai.
Terkini, posisi September 2023, postur NPL Bank Sultra berada pada angka 0,94%. Nilai ini jauh lebih landai dari ketentuan yang mewajibkan NPL di bawah 5% dan NPL perbankan nasional rata-rata yang berada di angka 2,5%. (rls/win)