--Tim Terpadu Sosialisasikan Penertiban Pasar Ranomeeto
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kondisi Pasar Ranomeeto dinilai semrawut dan ditemukan sejumlah lapak dibangun tanpa sepengetahuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel). Lapak tersebut berdiri di pelataran yang sebenarnya disiapkan untuk proses bongkar muat dan parkiran.
Untuk menertibkan keadaan tersebut, Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga sudah membentuk tim terpadu. Sosialisasi dan musyawarah bersama pedagang di Pasar Ranomeeto telah dilakukan.
Saat duduk bersama pedagang setempat, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Konsel, Amran Aras, mengatakan, pertemuan itu untuk menyosialisasikan penataan dan penertiban pasar.
“Ini sesuai arahan Pak Bupati yang menginginkan pengelolaan pasar benarbenar maksimal. Memberikan kenyamanan bagi pedagang maupun konsumen yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat, juga daerah,” ungkap Amran Aras selaku Ketua Tim Terpadu Penertiban Pasar Ranomeeto, kemarin.
Musyawarah bersama pedagang berjalan dinamis. Pada intinya, pedagang mendukung pemerintah dalam penertiban. Namun dengan sejumlah syarat, penataan dilakukan dengan memerhatikan pedagang yang mencari kehidupan di pasar tersebut.
“Semuanya dilakukan dengan humanis. Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Konsel melalui Kepala UPTD Pasar, segera menginventarisasi kios yang tidak digunakan pemiliknya agar bisa dimanfaatkan pedagang lain yang benar-benar mau berjualan,” ungkapnya.
Kemudian awal Desember, tidak ada lagi kios atau lapak di pelataran pasar tersebut. Pedagang akan dipindah ke lods dan kios yang masih kosong dan pada tempat yang tidak dimanfaatkan penyewanya.
“Pedagang sepakat dan minta untuk menertibkan sendiri. Kami dari pemerintah setuju, namun jika sampai akhir November belum rampung, maka tim terpadu akan bekerja sesuai prosedurnya,” tegas Amran Aras.
Lebih lanjut, dikatakannya masyarakat juga meminta perhatian terkait mobilitas transportasi, drainase agar mengurangi genangan air, keamanan, persoalan sampah dan ketertiban sesama pedagang juga pembeli, termasuk kepastian pungutan secara resmi, untuk mencegah konflik.
“Semua bakal ditindaklanjuti segera apabila pedagang maupun pengelola komitmen untuk sama-sama mendukung pembenahan,” sambungnya.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Tim Terpadu Penertiban Pasar Ranomeeto, Dr. Sahlul. Menurutnya, penertiban dilakukan segera. Menurutnya, pasar yang optimal tentunya tak hanya berdampak positif bagi masyarakat tetapi juga memaksimalkan pendapatan asli daerah.
“Contohnya di Pasar Ranomeeto ini PAD masih minim. Bayangkan, per tahun hanya ditargetkan Rp 80 juta. Penyebabnya bisa saja tidak maksimalnya penagihan, dan tata kelola yang masih perlu dibenahi. Padahal letaknya sangat strategis,” ungkapnya. (b/ndi)