KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Prof. Dr. dr Juminten Saimin, Sp.OG, Subsp. Obginsos menjadi orang pertama yang menjadi guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO). Dokter cantik dan murah senyum yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UHO, dikukuhkan dan diangkat sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Kedokteran, Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
Prof Juminten Saimin mengatakan, jabatan guru besar ini merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi para peneliti khususnya dosen. Sebab, jabatan guru besar merupakan manifestasi dalam keilmuan, karena guru besar diraih setelah menemukan suatu penemuan untuk kepentingan masyarakat luas.
"Alhamdulillah, berkat kerja keras dan bantuan semua pihak, terutama Allah SWT dan keluarga, hari ini saya bisa dikukuhkan menjadi guru besar pertama di Fakultas Kedokteran UHO. Ini merupakan kado saya untuk FK UHO diujung masa jabatan selaku Dekan FK UHO dua periode," ujar Prof Juminten Saimin, Kamis (23/11).
Dalam pengukuhan guru besar, Dekan Fakultas Kedokteran UHO ini mengungkapkan, dirinya mengangkat penelitian tentang Peran Fitoestrogen dalam Penatalaksanaan Gejala Menopause sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Perempuan Menopause. Dimana dalam penelitian tersebut, memanfaatkan buah tomat sebagai sarana penelitian.
"Pemanfaatan buah tomat dalam penelitian yang saya lakukan, didasari pada kebiasaan masyarakat yang hampir semua rumah tangga mengonsumsi buah tomat ini. Selain itu, pemanfaatan buat tomat dikarenakan mudah didapatkan masyarakat. Jadi dengan mudahnya didapatkan dan harga terjangkau, sehingga semua lapisan masyarakat bisa memanfaatkan hasil penemuan ini," jelasnya.
Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Sultra ini juga mendorong, agar semua dosen dan mahasiswa UHO, khususnya yang terdapat di FK UHO bisa meraih gelar dan jabatan akademik setinggitingginya. Karena dengan hal tersebut, bisa memberikan dampak dan manfaat untuk masyarakat luas.
"Saya mendorong semua civitas akademik di UHO, khususnya FK UHO, bisa mendapatkan jabatan akademik tertinggi yakni guru besar. Karena dengan apa yang kita raih, ini mendorong kemajuan bagi universitas maupun bagi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Sultra, dr. Lianawati, M. Kes, SpOG, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi atas capaian Guru Besar yang diraih Prof Juminten Saiman selaku Ketua POGI Cabang Sultra. Capaian Guru Besar ini didapatkan, setelah menemukan penemuan penting untuk ibu-ibu yang memasuki masa monopouse.
"Kita tahu, penelitian Prof Juminten ini berfokus pada pemanfaatan makanan yang mengandung fitoestrogen untuk mengatasi keluhan monopouse. Sehingga dengan penelitian ini, keluhan yang sering dirasakan ibu-ibu yang memasuki masa monopouse bisa berkurang dan bisa menjalaninya dengan perasaan lebih sehat dan kehidupannya lebih berkualitas lagi," imbuhnya. (adv)