Nyamuk Wolbachia Belum Disebar di Kendari

  • Bagikan
Ilustrasi
Ilustrasi

--Lima Kota jadi Pilot Project

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) kerap menjadi momok yang mengkhawatirkan. Saban tahun, penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti menyerang. Untuk menekan DBD, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengeluarkan kebijakan yang terkesan kontrovesial. Kemenkes menyebar nyamuk Wolbachia yang dianggap mampu menangkal pengembangbiakan aedes aegepty.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), drg. Rahminingrum membenarkan kebijakan tersebut. Namun program ini belum sampai di Kendari. Penyebaran nyamuk Wolbachia baru dilakukan di lima kota yakni Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang dan Kupang. Penyebaran Nyamuk jenis tersebut dilakukan untuk menekan angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di tanah air.

Rahminingrum menjelaskan, penyebaran Nyamuk Wolbachia sangat baik karena akan mengurangi resiko penularan penyakit DBD yang berpotensi menjangkiti masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, bakteri Wolbachia yang ada pada nyamuk bisa melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.

“Kita berharap kehadiran nyamuk Wolbachia ini efektif membuat nyamuk aegypti menjadi mandul dan tidak menularkan penyakit DBD. Karena jika aedes aegypti jantan yang memiliki Wolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok,” ungkap Rahminingrum kemarin.

“Sementara jika nyamuk betina Wolbachia kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia. Ini sangat baik karena nyamuk sudah tidak memiliki virus dengue,” sambungnya.

Saat ini, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis terkait penyebaran Nyamuk Wolbachia. Disisi lain, pihaknya sudah siap mengimplementasikan program tersebut dalam rangka menekan angka penyakit demam berdarah di Kota Kendari.

“Sebelumnya tentu program ini harus disosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat bisa paham dan mengerti bahwa apa yang ditempuh pemerintah semata- mata untuk melindungi masyarakat dari potensi tertular DBD,” pungkasnya. (b/ags)

  • Bagikan

Exit mobile version