APBD 2024 Diproyeksi Berkurang

  • Bagikan
Nurbahtiar
Nurbahtiar

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Tahapan pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Wakatobi tahun 2024, masih sementara berlangsung. Diketahui, proyeksi APBD justru menurun dibanding tahun 2023 ini. Jika tahun ini jumlahnya kurang lebih Rp 900 miliar, maka 2024 berkurang menjadi Rp 830 miliar.

Menurut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Wakatobi, Nurbahtiar, pada September lalu pihak legislatif dan eksekutif sudah melakukan pembahasan dan bahkan mengajukan rancangan APBD (RAPBD) dengan proyeksi belanja lebih dari Rp 830 miliar.

“Namun setelah kita mengajukannya, pada tanggal 15 September baru keluar transfer keuangan dana desa (TKDD). Sehingga saat ini kami masih melakukan penyesuaian untuk merevisi. Kemungkinan akan lebih dari Rp 830 miliar karena ada perubahan TKDD. Tapi tidak sampai Rp 900 miliar,” jelas Nurbahtiar, Rabu (22/11).

Ia menjelaskan, menurunnya nomina APBD induk 2024 dikarenakan banyaknya sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) tahun 2022. Sehingga setelah memanfaatkan sisa anggaran tahun 2022 lalu, maka APBD 2023 cukup besar. “Tapi sebagian besar sudah kita manfaatkan pada APBD 2023 ini. Sehingga tidak heran jika APBD lebih besar tahun ini dibanding untuk 2024 mendatang,” paparnya.

Menurut Nurbahtiar, APBD induk dapat menggunakan sisa anggaran sebelumnya. Sementara pada APBD-P, harus ada kesepakatan bersama eksekutif dan legislatif untuk pembiayaan yang sifatnya wajib, mengikat dan mendesak. Tahun ini masih ada anggaran yang belum dimanfaatkan dengan maksimal. Sebab penetapan APBD perubahan 2023 kembali gagal disepakati.

“Kalau soal konsekuensi dari Pemerintah Pusat karena tidak ditetapkannya APBD-P selama dua tahun berturut-turut, kami belum tahu secara pasti seperti apa. Namun yang jelas, selama dua tahun terakhir ini kita tidak maksimal dalam memanfaatkan anggaran. Padahal saran dari Pemerintah Pusat agar kita dapat memanfaatkan anggaran itu dengan optimal,” pungkasnya. (c/thy)

  • Bagikan

Exit mobile version