KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Predikat akreditasi merupakan identitas tingkat capaian pelayanan kesehatan. Semakin tinggi status akreditasi, semakin baik pula mutu pelayanan dan sarana fasilitas kesehatan tersebut. Saat ini ada 15 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Buton, sedang menjalani proses reakreditasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Syafaruddin, mengatakan, sejak jauh hari sebelumnya, pihaknya sudah menyosialisasikan akan adanya reakreditasi terhadap 15 Puskesmas dan satu Rumah Sakit milik Pemkab. “Sudah kita sampaikan akan ada akreditasi akhir tahun ini. Prosesnya mulai 20 November hingga 16 Desember nanti,” ungkap Syafaruddin, Rabu (22/11).
Tim akreditasi yang datang dari provinsi sudah berada di Buton sejak pekan lalu. Mereka dibagi menjadi dua tim dan akan mendatangi 15 Puskesmas yang tersebar pada tujuh kecamatan yang ada. “Satu kecamatan kira-kira dua hari. Karena akan ada pemeriksaan dokumen, lapangan dan proses pelayanan. Semua kriteria jelas akan dicek by data dan lapangannya,” sambung Syafaruddin.
Bahkan demi maksimalnya proses akreditasi itu, pihaknya sengaja menunda perayaan peringatam Hari Kesehatan Nasional (HKN) pada 12 November lalu. “Kita itu memang setiap HKN ada lomba-lomba antar Puskesmas. Tapi saat ini kita undur waktunya nanti 20 Desember. Supaya pihak Puskesmas fokus dulu dengan akreditasi masing-masing,” tambahnya.
Menurut Syafaruddin, dari 15 Puskesmas yang ada di Buton, sudah 14 yang terakreditasi. Satu lainnya adalah Puskesmas Waoleona yang baru terbentuk dua tahun lalu. Ada tiga Puskesmas meraih bintang tiga atau akreditasi utama. Selebihnya masih bintang satu dan dua (dasar dan madya). “Kita targetkan rata-rata bisa bintang tiga. Yang paling tinggi kan bintang empat (paripurna). Kalau bintang tiga itu Puskesmas Kumbewaha, Wajah Jaya dan Lawele. Yang lain kita dorong untuk menyusul juga,” rincinya. Akreditasi wajib dilakukan. Sebab mulai 1 Januari 2024 mendatang, pihak BPJS hanya mau lakukan kerja sama dengan Puskesmas yang sudah terakreditasi. (b/lyn)