KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pendidikan politik diberikan kepada pelajar SMA dan sederajat dari 17 kabupaten/kota di Sultra saat pembukaan Dewan Pelajar yang digagas DPRD Sultra di Fortune Hotel Kendari, kemarin. Oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, para pelajar itu diajak bermimpi setinggi langit dan mengabdi dengan prestasi dan inovasi.
Pembentukan Dewan Pelajar untuk mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) damai, kritis dan berintegritas di wilayah Sultra. Andap menekankan pentingnya generasi muda berani mengemukakan pendapat sebagai ciri seorang pemimpin. Ia mengaku tidak pernah membayangkan menjadi Pj Gubernur Sultra hingga mendapatkan penghargaan gelar doktor kehormatan dari Universitas Negeri Surabaya. Ia berharap para siswa untuk bekerja dengan sepenuh hati dan ikhlas tanpa pamrih. “Kepada adik-adik semua ini sebagai representasi dari masing-masing wilayah di Sultra. Kami memandang ke depan, insya Allah adik-adik ini menjadi pemimpin karena sudah memenuhi salah satu unsur pemimpin yaitu berani mengeluarkan pendapat yang berdasar,” terang Andap dihadapkan Dewan Pelajar Sultra.
Sementara itu, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh mengatakan Dewan Pelajar merupakan kegiatan pertama yang diselenggarakan oleh DPRD Provinsi Sultra, dengan tema “kaum muda wujudkan pemilu damai, kritis, dan berintegritas”.
Dewan Pelajar merupakan sebuah langkah pembelajaran politik bagi generasi muda, khususnya pelajar tingkat SMA/SMK/MA.
“Dewan Pelajar Sultra 2023 tidak hanya menjadi wadah pembelajaran politik, tetapi juga ajang untuk memperkuat jati diri dan keberagaman budaya Sultra. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda dapat tumbuh sebagai pemimpin yang berkualitas dan memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya partisipasi dalam proses politik yang ramai, kritis, dan berintegritas,” ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, kata dia, siswa akan memahami tugas dan fungsi DPRD. Sehingga bisa memunculkan gagasan atau ide-ide untuk mengimplementasikan program-program yang diharapkan siswa. “Dari situ mereka akan mengetahui tentang apa itu badgeting, controling dan legislasi. Tetapi pada intinya mereka ini tidak alergi lagi pada legislatif bahkan kita harapkan mereka-mereka itu dapat menjadi anggota DPR,” katanya.
Ia menjelaskan, bahwa di 17 kabupaten kota pasti memiliki problematika. Hal-hal itulah yang akan didiskusikan di Dewan Pelajar Sultra. Di antaranya, beasiswa, hoax, bullying dan lainya. Diharapkan tahun 2024, siswa di Sultra dapat memiliki pemikiran objektif, rasionalitas dan bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Pemilih muda harus objektif dalam memilih,” harapnya.
Ketua Panitia Kegiatan Dewan Pelajar Sultra, H.M. Arfah Latif, mengungkapkan proses rekrutmen anggota Dewan Pelajar merujuk pengalaman berorganisasi dan kompetensi melalui curriculum vitae yang dilampirkan. Kemampuan menuangkan ide dan gagasannya melalui essay/karya tulis yang dibuat sesuai tema yang telah ditentukan. “Kemampuan public speaking dan kreativitas yang dituang dalam video kampanye dengan tema jika aku menjadi anggota DPRD Provinsi, sebagai kaum muda strategi apa yang saya lakukan untuk mewujudkan pemilu damai, kritis, dan berintegritas,” ungkapnya.
Katanya, pendaftar berjumlah 70 yang berasal dari 17 kabupaten/kota Sultra tingkat SMA, SMK, MA dan sederajat. Total peserta terpilih hanya 34. (win/b)