KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Di tengah modernisasi, pemikiran arus global kian masif merasuk dalam dunia pendidikan Indonesia. Generasi muda sensitif terpengaruh, hingga melupakan ideologi warisan pendiri bangsa Indonesia yakni Pancasila. Atas dasar itu, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra (AJP) turun mengedukasi siswa-siswi di SMAN 11 dan SMAN 12 Kendari, Senin (20/11).
Politikus muda Partai Golkar tersebut mengatakan, pemberian pemahaman ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan kepada generasi muda, sangat penting. Selain memahami secara mendalam dan menyeluruh, generasi bangsa juga dituntun agar menjaga kelestarian pancasila dan wawasan kebangsaan tersebut.
“Termasuk materi UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, mesti dipahami dengan baik. Sehingga generasi muda mengerti dengan kuat ke arah mana kita membangun bangsa ini. Tidak tersesat atau melenceng dari nilai-nilai dasar ideologi bangsa dalam mengisi kemerdekaan Indonesia,” tegas Aksan Jaya Putra, kemarin.
Melalui pemahaman ideologi Pancasila, kata alumnus Central Queensland University Sidney, Australia itu, dapat menghidupkan nasionalisme siswa-siswi. Sehingga kecintaan memajukan bangsa Indonesia kian besar. Disatu sisi, para siswa menyadari secara fundamental apa masalah yang menyasar bangsa ini melalui kacamata ideologi Pancasila.
“Tujuan lainnya agar generasi bangsa bisa mengetahui spesifik ancaman- ancaman apa saja yang bisa mengganggu eksistensi kedaulatan negara. Baik dari aspek ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan dan lain-lain,” beber AJP.
Sementara itu, salah seorang siswa SMAN 11 Kendari, La Ode Mawan, berterima kasih kepada Aksan Jaya Putra yang telah menggelar kegiatan pemahaman ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan tersebut. Menurutnya pengetahuan tentang Pancasila menjadi sesuatu yang esensial dalam memperkokoh semangat persatuan bangsa serta menumbuhkan rasa cinta tanah air, terutama bagi kaum milenial dan generasi muda saat ini.
“Semakin merosotnya pengetahuan tentang nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika membuat nilai-nilai itu menjadi asing. Dengan mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, kami bisa lebih menumbuhkan semangat nasionalisme, patriotisme, pancasila dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan serta bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk di sekolah,” kata Laode. (b/ali)