Rp5,7 Miliar untuk Tekan Stunting

  • Bagikan
CEGAH STUNTING: Pj Bupati Buteng Andi Muhammad Yusuf meresmikan program Bapak dan Buda Asuh Stunting di Buteng, beberapa waktu lalu.
CEGAH STUNTING: Pj Bupati Buteng Andi Muhammad Yusuf meresmikan program Bapak dan Buda Asuh Stunting di Buteng, beberapa waktu lalu.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kabupaten Buton Tengah (Buteng) akan mendapatkan bantuan stimulus fiskal sebesar Rp5,7 miliar dari pemerintah pusat untuk penanganan stunting. Informasi itu diungkapan Pj Bupati Buteng Andi Muhammad Yusuf saat peresmian Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB HIU) di kampung Keluarga Berkualitas (KB) Kelurahan Boneoge Kecamatan Lakudo, Kamis (16/11) lalu.

“Kepada semua stekeholder, lembaga swadaya masyarakat, swasta, mitra pembangunan, dan media untuk terus mempublikasikan semua kegiatan terkait stunting untuk mendukung dan mengawal serta berkolaborasi dalam percepatan penurunan stunting di Buteng,” ujar Andi Yusuf.

Dijelaskan, Pemkab Buteng telah melaksanakan program Bapak dan Bunda Asuh Sunting (BAAS). Pola gerakan gotong royong seluruh elemen masyarakat dalam mempercepat penurunan stunting dalam program dinilai cukup memberikan dampak yang diharapkan dalam menekan angka stunting.

Berdasarkan e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat elektronik), angka stunting di Buteng per Oktober 2023 senilai 17,4 persen atau lebih rendah dari tahun 2022 yang mencapai 22,3 persen.

Sementara itu, program BKB HIU yang baru saja diluncurkan untuk mendukung program percepatan penurunan stunting melalui pelayanan holistik dan integratif. Melalui BKB HIU, setiap anak akan mendapatkan pelayanan pendidikan, perawatan kesehatan gizi, dan pengasuhan secara terpadu dan terintegrasi antara pihak terkait yaitu BKB, Posyandu, dan PAUD.

“Peran dan keterlibatan orangtua dalam pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) sangat penting dilaksanakan melalui pemberian layanan pemenuhan kebutuhan esensial anak usia 0-23 bulan di Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan,” terangnya.

Menurut Andi Yusuf, optimalisasi tumbuh kembang anak melalui pengasuhan akan memberikan konstribusi positif bagi peningkatan sumber daya manusia Indonesia. BKB HIU akan mendukung hal itu. Sebab, dengan pemenuhan layanan holistik integratif bagi keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan, maka program percepatan penurunan stunting dapat terwujud untuk menghadirkan generasi emas Indonsia pada tahun 2024. (uli/b)

  • Bagikan