KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Setelah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) antara Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo (FPIK UHO) dan Japan World Business (JWB), dalam waktu dekat ini, akan dilakukan interview tahap dua oleh JWB atau Perusahaan Jepang yang dituju. Hal ini sebagai upaya untuk memaksimalkan magang internasional sebagai bentuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dekan FPIK Prof. Dr. Asriyana, S.Pi., M.Si mengatakan bahwa magang yang akan melibatkan mahasiswa FPIK UHO merupakan tindak lanjut atas MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang sudah ditandatangani kedua pihak (FPIK UHO- JWB) dan antara FPIK UHO dan LPK Kizuna Wawonii, beberapa waktu lalu.
“Oleh karena itu seleksi internship Magang-MBKM ini dilaksanakan. Sebelumnya, kami sudah membuka pendaftaran magang internasional. Alhamdulillah interview tahap satu sudah terlaksana. Sehingga dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan interview tahap dua,” ujarnya.
Wakil Dekan Bidang Akademik FPIK UHO, La Ode Muhammad Yasir, ST., M.Si, P.hD., mengungkapkan bahwa pendaftaran dan interview tahap satu sudah dilakukan. Saat ini sementara menunggu jadwal wawancara tahap dua oleh Japan World Business dan Perusahaan Jepang yang dituju. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah bisa terlaksana,” ungkapnya.
Yasir menjelaskan bahwa sebelumnya pendaftar berjumlah 24 orang. Pada saat interview tahap satu ada 6 orang. “Dan interview tahap dua akan menyisakan 3 orang saja. Nantinya mereka akan melakukan magang di Jepang tepatnya di perusahaan Yanosuisan Co.,Ltd,” jelasnya.
Setelah interview tahap dua, kata dia, yang lolos akan langsung masuk pelatihan bahasa Jepang dan persiapan keberangkatan magang. “Kita harapkan dalam waktu dekat ini interview tahap dua segera terlaksana. Sekedar informasi magang ini akan diikuti oleh mahasiswa semester 3 dan 5,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa rencananya kegiatan tersebut akan menjadi agenda tahunan dari FPIK UHO. “Tiap tahun kita upayakan bisa mengirim mahasiswa untuk Magang MBKM karena hal tersebut menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Fakultas dan Universitas serta sebagai upaya memaksimalkan penerapan dari MBKM,” pungkasnya. (win/b)