KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Tenggara, melalui Dinas Ketahanan Pangan Sultra gencar mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM). Program tersebut merupakan bukti nyata komitmen Pemprov Sultra, membantu masyarakat menghadapi tantangan ekonomi yang muncul akibat inflasi dan musim kemarau.
Menggandeng stakeholder terkait, GPM itu didorong untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi. Terbaru, Gerakan Pangan Murah (GPM) tersebut digelar di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan. Pelaksanaanya selama tiga hari, dibuka sejak 16 sampai dengan 18 November 2023.
Camat Konda, Harlin mengatakan, masyarakat di wilayahnya sangat antusias dan menyambut baik Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara. Ini adalah langkah positif, memberikan bantuan nyata dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari. Sebab, kondisi kini masyarakat tengah mengalami cobaan kemarau panjang atau el nino dan tantangan inflasi yang mempengaruhi harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok.
"Alhamdulilah, masyarakat Kecamatan Konda sangat terbantu. Karena sedikit banyaknya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok mereka sehari-hari. Tadi juga saya sudah koordinasi bersama distributor dan dinas terkait, untuk menjembatani agar gerakan serupa bisa diselenggarakan lagi di desa lain, di Kecamatan Konda," ungkapnya.
Warga Kecamatan Konda, Aminatun mengaku sangat terbantu dengan Gerakan Pangan Murah tersebut. Ia mengaku perbandingan harga di pasaran dengan di GPM ini cukup meringankan beban kebutuhan pokok sehari-hari. "Alhamdullilah, kami masyarakat sangat terbantu. Selisih harganya lebih murah, sehingga mampu meringankan kami. Terima kasih pemerintah yang sudah membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya," ujarnya.
Sementara itu Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan ketahanan pangan Sultra, Dodi Irianto mengatakan, kegiatan pangan murah yang diselenggarakan untuk stabilisasi harga dan pasokan pangan. Dijelaskannya, sekarang ini Indonesia, khususnya di Sulawesi Tenggara tengah dihantui oleh inflasi yang disebabkan berbagai macam persoalan. Salah satunya el nino, membuat produksi pangan menurun akibat gagal panen bahkan gagal tanam karena kondisi kekeringan.
"Guna menjaga stabilisasi pasokan dan harga, kami bekerja sama dengan para distributor, sehingga mendapat harga di bawah pasaran. Dan bisa dijual lebih murah ke masyarakat dibanding harga di pasaran. Kita mendorong daya beli masyarakat agar terjadi perputaran ekonomi di tingkat produsen dan konsumen," ujarnya.
Komoditas yang disediakan dalam Gerakan Pangan Murah itu antara lain, Beras SPHP 4 ton, beras premium 6 ton, telur 1000 kg, gula 500 kg, minyak kita 1liter 600 l, minyak kita 2 liter 600 l, bawang merah 250 kilogram, dan bawang putih 250 kg. Komoditas yang tersedia dijual dengan harga di bawah pasar.
"Masyarakat yang mau berbelanja tidak dibebani syarat apapun. Tapi kami membatasi pembelian satu orang agar masyarakat lainnya kebagian. Kegiatan ini berlangsung menyisir seluruh kabupaten yang ada di Sultra. Pprogram Dinas Ketahanan Pangan Sultra ini sebagai tindaklanjut program dari Badan Pangan Nasional," imbuhnya. (ndi/adv)