KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Petani di Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menghadapi masalah kelangkaan pupuk bersubsidi. Hal ini disebabkan, meningkatnya permintaan akibat peningkatan produksi, serta fluktuasi harga yang mempengaruhi hasil panen mereka. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra telah menegaskan komitmennya, untuk mengawal penyaluran pupuk bersubsidi agar tepat sasaran.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra, La Ode Muh Rusdin Jaya mengatakan, Pemprov Sultra terus bekerja sama dengan petani. Penyaluran pupuk kepada petani dilakukan melalui pengecer resmi yang telah ditunjuk di wilayah masing-masing, berdasarkan alokasi pupuk bersubsidi.
"Pemerintah daerah/kabupaten/kota memegang peran penting dalam keberhasilan program pupuk bersubsidi. Sebab, mereka yang menentukan penerima pupuk bersubsidi dan melakukan pengawasan serta verifikasi langsung di lapangan," ungkap Rusdin Jaya, Selasa (7/11).
Dia menambahkan, untuk menghindari penyelewengan dalam penyaluran pupuk bersubsidi, perlu dilakukan perbaikan data penerima pupuk bersubsidi, metode penebusan, motivasi, kapasitas pengawasan, serta verifikasi dan validasi.
"Kami terus mengawal penyaluran pupuk bersubsidi agar tepat sasaran dan tepat waktu, sesuai arahan Pj Gubernur Sultra dan Sekda Sultra. FGD Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 2023 ini adalah salah satu langkah untuk menyamakan frekuensi dengan pihak terkait, guna mengatasi masalah kelengkapan pupuk di lapangan," jelasnya.
Dalam kegiatan FGD dengan tema "Optimalisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 2023 dan Persiapan Penginputan Data Penerima dan Kebutuhan Pupuk Bersubsidi Tahun 2024", Distanak Sultra melibatkan berbagai pihak terkait seperti Senior Vice Presiden pupuk Indonesia wilayah timur, vice presiden pupuk Indonesia wilayah Sultra, kepala dinas yang membidangi fungsi pertanian se-Sultra, penggiat pupuk subsidi di Sultra, akademisi, dan media massa yang peduli terhadap pupuk subsidi.
"Langkah ini adalah upaya untuk memastikan penyaluran pupuk subsidi tahun 2023 berjalan optimal dan mempersiapkan penginputan data penerima, serta kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2024 sesuai dengan tema FGD kali ini," pungkasnya. (adv)