--Angka Prevalensi Stunting di Sultra 27,7 Persen
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah pusat menargetkan angka prevalensi stunting menjadi 17 persen tahun 2023 dan tahun 2024 turun diangka 14 persen. Akselerasi penurunan angka prevalensi stunting itu merupakan salah 1 dari 8 arahan Presiden Jokowi. Nah, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto merangkai kekompakan dengan jajaran OPD Pemprov Sultra dan kepala daerah se-Sultra dalam menunaikan arahan Presiden Jokowi.
Dalam setiap kesempatan, Pj Gubernur Andap selalu mengingatkan OPD Pemprov dan kepala daerah se-Sultra untuk bergerak menekan angka stunting. Mengingat angka prevalensi stunting di Sultra masih cukup tinggi yakni 27,7 persen. Pj Gubernur Andap bergerak menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dan menyalurkan ribuan paket bantuan pangan di berbagai daerah. Di Kabupaten Wakatobi dan Muna Barat, Pj Gubernur Andap menyalurkan masing-masing 2.000 paket bahan pangan.
“Penurunan angka prevalensi stunting harus digencarkan. Sejatinya, stunting di Sultra tak perlu terjadi, sebab sumber daya alam (SDA) Sultra sangat berlimpah, terutama penyediaan sumber protein dari ikan. Ibu hamil dan anak-anak harus menjadi bagian yang perlu kita perhatikan. Mari kita sama-sama membangun daerah ini sehingga dapat mengeliminir prevalensi stunting,” ujar Pj Gubernur Andap kepada Kendari Pos, dalam sebuah kesempatan.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sultra, J.Robert Maturbongs, mengatakan, pihaknya berkeyakinan, bila dukungan dan kerjasama dari semua pihak terus dilakukan, target penurunan prevalensi stunting dapat tercapai sesuai yang diharapkan oleh pemerintah pusat.
“Kami telah melakukan beragam langkah untuk menekan angka prevalensi stunting. Karena itu, pentingnya melibatkan stakeholder terkait dan memastikan bahwa regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota dapat berjalan efektif di lapangan,”kata Kepala Bappeda J.Robert.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, Hj. Usnia, mengatakan pihaknya terus melakukan langkah inisiatif untuk menurunkan prevalensi stunting dari 27,7 persen menjadi 17 persen sesuai target nasional. Saat ini, Dinkes Sultra mensosialisasikan implementasi pola hidup sehat melalui Puskesmas di seluruh Sultra.
“Kami menegaskan kepada Dinkes kabupaten/kota agar secara aktif mengedukasi masyarakat mengenai konsumsi makanan bergizi sekaligus menggencarkan budaya mengonsumsi makanan lokal sehat dengan gizi seimbang. Karena Sultra sesungguhnya memiliki sumber daya makanan sehat berlimpah,”ujar Hj.Usnia.
Ia mengingatkan seluruh masyarakat Sultra untuk menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berkualitas, sebagai langkah untuk mencegah kasus stunting.
“Persoalan stunting tidak hanya berdampak pada masyarakat miskin, tetapi juga pada ibu hamil dan balita, sehingga Dinas Kesehatan terus menyuplai obat-obat vitamin dan mendorong konsumsi protein hewani sebagai upaya nyata dalam menurunkan angka stunting,” tutup Kepala Dinkes Sultra, Hj.Usnia. (rah/b)