Pemkab Gagas Perda Perlindungan Anak

  • Bagikan
LINDUNGI ANAK : Pj. Ketua PKK Buton, Andi Asniwati Mustari (Ketiga dari kanan) bersama Sekretaris Kabupaten, Asnawi Jamaluddin (kedua dari kanan) ketika menghadiri rangkaian peringatan HAN. (ELYN IPO/KENDARI POS)
LINDUNGI ANAK : Pj. Ketua PKK Buton, Andi Asniwati Mustari (Ketiga dari kanan) bersama Sekretaris Kabupaten, Asnawi Jamaluddin (kedua dari kanan) ketika menghadiri rangkaian peringatan HAN. (ELYN IPO/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton baru saja memeringati Hari Anak Nasional (HAN) dengan berbagai kegiatan positif. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan TP-PKK Buton sukses menggelar perayaan HAN dalam sehari penuh. Mulai dari kegiatan sunatan massal, lomba penyuluhan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak tingkat SMP, lomba rangking 1 tingkat SD, lomba mewarnai dan fashion show tingkat Paud/TK se-Kecamatan Pasarwajo.

Pj. Bupati Buton, La Ode Mustari melalui Sekretaris Kabupaten (Sekab), Asnawi Jamaludin, menyebut, kegiatan itu sangat memberi manfaat besar terhadap upaya masif Pemkab dalam memberikan edukasi perlindungan perempuan dan anak. “Kegiatan ini sangat positif. Tujuannya untuk memotivasi dan meningkatkan sportivitas serta memunculkan bakat anak-anak. Juga berpartisipasi dalam melestarikan kebudayaan daerah, ini penting untuk selalu kita support,” kata Sekab, Rabu (1/11).

Menurut Asnawi Jamaluddin, peringatan HAN sebagaimana tema tahun ini “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, mempunyai makna jika usia anak merupakan masa keemasan. Sebab saat itu anak berada di usia rawan yang jika salah pembinaan dari awal, maka masa depannya bisa terancam. Untuk menjamin perlindungan anak itu, Pemkab menginisiasi agar ada peraturan daerah (Perda) lebih spesifik yang menjamin hak-hak mereka.

Selain itu, Perda juga bisa menjadi payung hukum agar APBD bisa diporsikan untuk kegiatan-kegiatan yang pro anak. “Kita minta Forum Anak supaya segera membuat Perda, karena ada landasan hukum pendanaan dan pembinaan kepada mereka. Di Kabupaten Buton kasus kekerasan kepada anak cukup tinggi karena dulu waktu saya masih Kadis Sosial itu seringkali bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak mendampingi kasus yang menyangkut anak di bawah umur,” ungkapnya.

Mewakili pemerintah, Asnawi meminta partisipasi aktif para orang tua, guru, organisasi-organisasi kemasyarakatan dan seluruh lapisan masyarakat agar senantiasa memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan serta peningkatan kualitas anak-anak, baik kualitas fisik, maupun kualitas intelektualnya dalam menciptakan generasi yang kuat, cerdas, dan produktif. Sebab dengan begitu, maka seorang anak akan bertumbuh kembang sesuai dengan harapan. (c/lyn)

  • Bagikan

Exit mobile version