--Perayaan Sumpah Pemuda ke-95 di Kampus Hijau
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Seperti instansi lainnya, Universitas Halu Oleo (UHO) pun tak melewatkan moment Hari Sumpah Pemuda yang dirayakan setiap tanggal 28 Oktober. Perayaan peristiwa yang menjadi tonggak sejarah pergerakan kemerdekaan bangsa ini, kembali digelar secara spesial melalui upacara yang dipimpin Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc.
Pelaksanaan upacara HUT Sumpah Pemuda ke-95 yang berlangsung di pelataran Rektorat UHO ini, tampak lebih berwarna karena peserta upacara menggunakan pakaian tradisional dari berbagai etnis di tanah air. Perayaan upacara Sumpah Pemuda tahun ini mengusung tema "Bersama Majukan Indonesia".
Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc bersama pejabat lingkup UHO mengenakan pakaian adat sebagai simbol kekayaan budaya di Sulawesi Tenggara (Sultra). Rektor UHO, Prof. Zamrun, yang bertindak sebagai inspektur upacara membacakan langsung amanat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora ) RI, Ario Bimo Nandito Ariotedjo. Dalam amanatnya mengatakan peringatan hari sumpah pemuda tahun ini merupakan momentum untuk bangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Marilah kita jadikan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 ini sebagai momentum membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri," kata prof Zamrun dalam sambutannya
Di setiap 28 Oktober selalu merayakan peringatan HSP. Sehingga momentum tersebut juga, mengingatkan bangsa Indonesia terhadap sejarah gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat jiwa patriotisme. "Momen ini juga sekaligus menyatukan visi kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928 yang melahirkan sebuah komitmen kebangsaan yaitu bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia," beber Prof Zamrun, saat membacakan sambutan Menpora RI.
Rektor dua periode UHO itu mengungkapkan, pemerintahan Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda- pemudi generasi muda Indonesia hari ini. Hal tersebut telah seiring dan sejalan mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama.
"Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang para pemuda- pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional," ungkapnya.
Ketua Kagama Sultra itu, juga menyebut bahwa posisi Indonesia UHO Bangkitkan Semangat Kolaborasi Majukan Negeri Perayaan Sumpah Pemuda ke-95 di Kampus Hijau saat ini sedang berproses menyelesaikan persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, pornografi, hoax, ujaran kebencian serta sejumlah problem bangsa lainnya. Tetapi, semua itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti melaju menuju Indonesia maju dan menciptakan masyarakat adil dan makmur. Perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi. Demikian halnya dengan tatanan sosio-kultural, politik, dan bahkan bisnis yang di kontestasi.
"Kita perlu bertanya, apakah artificial intelligence telah digunakan optimal secara masif. Mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan. Pada intinya, penguasaan oleh pemuda terhadap Teknologi dan Informasi serta Literasi Digital menjadi sesuatu yang harus diseriusi," beber Prof Zamrun.
Oleh karena itu, lanjut dia, setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat. Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor. Karena kerja kolaboratif ini sesuai dengan amanah undang-undang no. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan juga sesuai dengan Perpres No. 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan agar implementasi koordinasi lintas sektor tersebut efektif menuju pencapaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).
"Maka pada momen Hari Sumpah Pemuda ini, kita harus canangkan kebulatan tekad semua stakeholder baik kementerian dan lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, organisasi kepemudaan, komunitas, serta elemen-elemen lain," tambahnya. (win/b)