Atasi Permasalahan Pakan, Unsultra Edukasi Peternak Sapi Gunakan Limbah Pertanian

  • Bagikan
Foto bersama Tim Pengabdian pada Masyarakat Unsultra, usai melakukan edukasi mengenai penanganan limbah pertanian sebagai pakan alternatif pada kelompok peternak usaha sapi potong di Kelurahan Baruga Kota Kendari. (Humas Unsultra for Kendari Pos)
Foto bersama Tim Pengabdian pada Masyarakat Unsultra, usai melakukan edukasi mengenai penanganan limbah pertanian sebagai pakan alternatif pada kelompok peternak usaha sapi potong di Kelurahan Baruga Kota Kendari. (Humas Unsultra for Kendari Pos)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dalam upaya mengantisipasi ketidak tersediaan pakan hijauan bagi ternak pada musim kemarau, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) yang diketuai Hajar S.Pt., M.Si., dan bersama 7 anggotanya dari Fakultas Teknologi Pertanian melakukan pengabdian mengenai penanganan limbah pertanian sebagai pakan alternatif pada kelompok peternak usaha sapi potong di Kelurahan Baruga Kota Kendari, beberapa waktu lalu.

Rektor Unsultra, Prof. Dr. Andi Bahrun, M.Sc., Agric., mengatakan bahwa pihaknya secara terusmenerus dan mendorong dosen dan mahasiswa agar melakukan pengabdian masyarakat. “Hal ini merupakan salah satu tujuan perguruan tinggi yakni mahasiswa dan dosen harus bisa berkontribusi dalam permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat,” ujarnya.

Prof. Andi Bahrun menjelaskan, bahwa kegiatan pengabdian ini merupakan implementasi dari hasil riset yang telah dilakukan sebelumnya tentang penyusunan formulasi pembuatan ransum untuk ternak. Tim kegiatan menugaskan dosen yang berkompeten yang ikut menerapkan konsep teoritis bidang peternakan secara umum.

“Mampu berpikir analitis terhadap penyelesaian masalah dibidang peternakan saat di lokasi kegiatan ini dilaksanakan,” beber Mantan Ketua Universitas Terbuka Kendari ini.

Ketua Tim Pengabdian, Hajar, mengungkapkan, pakan utama ternak sapi adalah hijauan atau rumput rumputan. Dimana pakan hijauan saat ini sangat terbatas pada musim kemarau, sehingga pihaknya melakukan pengabdian untuk memberikan solusi kepada peternak dalam mengatasi permasalahan pakan. Limbah pertanian merupakan pakan alternatif yang dapat diberikan kepada ternak sapi. Limbah pertanian bisa didapat dari hasil panen maupun limbah sayur yang ada di pasar.

Namun untuk penggunaan limbah ini harus memperhatikan anti nutrien. Memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan utama baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. “Olehnya itu, pengabdian itu dilaksanakan untuk memberikan solusi permasalahan yang ada pada kelompok peternak usaha sapi potong di Kecamatan Baruga dengan melibatkan tim dosen yang berkompeten di bidang keilmuannya yakni ilmu nutrisi pakan dan agribisnis,” ungkapnya.

Hajar, menambahkan bahwa limbah pertanian yang mudah didapatkan yakni, jerami padi, limbah batang pisang, Limbah sayur dan kulit nanas. Jerami padi memiliki sumber serat kasar yang tinggi, batang pohon pisang memiliki serat yang tinggi kemudian limbah sayur memiliki vitamin dan Fosfor yang tinggi, serta kulit nenas memiliki sumber vitamin yang tinggi yang juga bisa menambah nafsu makan pada ternak sapi. Pengolahan dari limbah pertanian ini bisa didapatkan dua kategori yaitu bisa dibuat segar yang sekarang ini dilakukan atau bisa jg dibuat dalam bentuk kering.

“Harapan kami dengan adanya kegiatan ini peternak bisa membuat pakan sendiri dengan menggunakan bahan-bahan dari limbah hasil pertanian, di mana kita juga sudah menghitungkan formulasinya, sehingga mereka dapat memanfaatkan bahan limbah hasil pertanian tersebut secara maksimal sehingga pakan dari limbah pertanian tersebut memiliki nilai ekonomis,” tutupnya. (win/b)

  • Bagikan