BUMDes Mantowu Layak Jadi Percontohan

  • Bagikan
TINGKATKAN ASET : Sekab Buton, Asnawi Jamaluddin (ketujuh dari kiri) ketika menghadiri acara syukuran pengadaan aset BUMDes Mantowu, Kecamatan Pasarwajo, kemarin. (ELYN IPO/KENDARI POS)
TINGKATKAN ASET : Sekab Buton, Asnawi Jamaluddin (ketujuh dari kiri) ketika menghadiri acara syukuran pengadaan aset BUMDes Mantowu, Kecamatan Pasarwajo, kemarin. (ELYN IPO/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lawulelu Jaya mendapat sanjungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton. Bahkan unit usaha milik Pemerintah Desa (Pemdes) Mantowu, Kecamatan Pasarwajo tersebut dinilai layak menjadi percontohan bagi daerah lain di Pulau Buton.

Itu karena BUMDes Lawulelu Jaya mampu mengembangkan potensi wilayah menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang menguntungkan. Itu terungkap dalam acara syukuran pengadaan aset alat berat milik BUMDes tersebut. Excavator itu baru saja dilunasi oleh pihak BUMDes. Karenanya masyarakat setempat menggelar acara syukuran di Desa Mantowu, Senin (16/10).

“BUMDes seperti ini layak jadi teladan dan percontohan. Ini adalah unit usaha terbaik setelah saya dengar penjelasan kepala desa tadi. Luar biasa, salut. Mewakili Pemkab, saya sangat mengapresiasi dan mendorong untuk terus berkarya untuk kemajuan desa,” sanjung Sekretaris Kabupaten (Sekab) Buton, Asnawi Jamaluddin, kemarin.

Ia juga memuji kreativitas kepala desa yang mampu melihat potensi otoritanya. Tentu, kekompakan dan kekeluargaan dalam pemerintahan serta bersosial masyarakat akan menjamin kelangsungkan program-program desa berikutnya. “Ini satu-satunya desa yang punya aset bernilai ratusan juta seperti ini. Terus digali, apa lagi kira-kira yang bisa dibuat,” tambahnya.

Kata Asnawi tujuan BUMDes seperti dalam Permendesa PDT dan Transmigrasi nomor 4/2015 adalah, meningkatkan perekonomian, usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa. “Ini sudah diimplementasikan oleh Desa Mantowu,” ujarnya.

Kepala Desa Mantowu, Sapril, mengungkapkan, tahun 2021 lalu berkat dukungan dari Pemerintah Daerah dan masyarakat, pihaknya nekat membeli sebuah alat berat dengan cara kredit. “Kami programkan pengadaan alat ini melalui penyertaan modal sebesar Rp 435 juta untuk pembelian 1 unit excavator, total harganya Rp 865 juta. Angsurannya 12 juta perbulan. Saat ini sudah lunas,” urai Sapril.

Dengan kehadiran excavator itu, pendapatan desa Mantowu bisa menghasilkan Rp 300 juta tahun ini. Dananya ada yang diperuntukkan memberi bantuan pendidikan bagi anak-anak berprestasi. “Insyaallah PADes kami Rp 300 juta dalam setahun. Terbesar di Buton. Rencananya, tahun depan bisa tambah satu unit excavator dan lima dump truk. Itu target, mohon doanya,” ungkap Sapril. (b/lyn)

  • Bagikan

Exit mobile version