PKMI Jurusan Ilmu Lingkungan UHO Dukung Pertanian Organik Berkelanjutan

  • Bagikan
Foto Bersama TIM PKM Jurusan Ilmu Lingkungan FHILUHO bersama masyarakat/petani di Desa Aunupe, Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan. (Tim PKMI Jurusan Ilmu Lingkungan UHO)
Foto Bersama TIM PKM Jurusan Ilmu Lingkungan FHILUHO bersama masyarakat/petani di Desa Aunupe, Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan. (Tim PKMI Jurusan Ilmu Lingkungan UHO)

--Melalui Pelatihan Agrosilvo Konservasi di Desa Aunupe

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tim dosen Jurusan Ilmu Lingkungan pada Fakultas Kehitanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo (FHIL UHO) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat Program Kemitraan Internal (PKMI) di Desa Aunupe, Kecamatan Wolasi, Kab. Konawe Selatan. Tim tersebut dipimpin Dr. Kahirun, M.Si., dan anggota tim, yaitu Prof. Dr. Ir. Aminuddin Mane Kandari, M.Si., La Ode Muhammad Erif, S.Si., M.Sc., dan Dr. Surya Cipta Ramadhan Kete, M.Si. Kegiatan yang bertema “Pelatihan dan Penerapan Agrosilvo Konservasi yang Mendukung Pertanian Organik Berkelanjutan” ini, diikuti 30 peserta dari Desa Aunupe.

Ketua Tim PKMI, Dr. Ir. Kahirun, M.Si., menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat praktik-praktik pertanian organik di lingkungan desa melalui kegiatan Agro Silvo Konservasi.

"Agrosilvo Konservasi atau Agroforestry Konservasi merupakan pendekatan dalam pertanian yang mengintegrasikan pepohonan atau tanaman kayu ke dalam sistem pertanian dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan. Selain itu, juga dapat mendukung produktivitas produksi tanaman pertanian," bebernya.

Pelatihan yang diinisiasi oleh Tim PKMI Jurusan Ilmu Lingkungan FHIL UHO ini, merupakan bentuk pengabdian pada masyarakat, sebagai salah satu tridharma perguruan tinggi yang dilaksanakan setiap tahunnya. "Pada tahun ini bekerjasama dengan Pemerintah Desa Aunupe dan Kelompok Tani, oleh karena itu para peserta yang hadir mayoritas merupakan petani lokal yang diberikan pelatihan mengenai agrosilvo konservasi, praktik-praktik pertanian organik, dan pentingnya menjaga ekosistem alam," tambah Dr. Kahirun, M.Si.

Sementara itu, Sekretaris Desa Aunupe, Muslih, menyampaikan, pentingnya melestarikan lingkungan dan pertanian organik sebagai langkah menuju pertanian yang berkelanjutan. Hanya saja, upaya tersebut menemui berbagai hambatan, diantaranya harga yang belum kompetitif dan biaya produksi yang lebih tinggi, sehingga masyarakat kembali ke pertanian konvensional menggunakan pupuk kimia. Hal ini perlu dukungan dari pihak terkait, sumber air memadai, pupuk dan pemasaran hasil tani masyarakat.

"Kami yakini bahwa dengan Agrosilvo Konservasi, kami bisa mencapai hasil pertanian yang baik sambil menjaga alam dan sumber daya alam yang kita miliki. Tentunya butuh kerja sama dan komitmen dari berbagai pihat terkait, terutama dari segi pemasaran dan support untuk kegiatan produksi," ujarnya.

Prof. Dr. Aminuddin Mane Kandari, M.Si., sebagai pemateri utama menjelaskan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan memberikan alternatif pertanian yang berkelanjutan melalui kegiatan agroforestry.

“Agrosilvo Konservasi dapat menciptakan lingkungan yang sehat serta hasil pertanian yang berkelanjutan, terlebih di masa perubahan iklim saat ini," ungkapnya.

Mantan Dekan FHIL UHO ini, menyampaikan bahwa solusi yang substansi dalam pengelolaan pertanian dalam menghadapi konsidi iklim akibat El-Nino, yakni pemerintah harus berpihak kepada petani antara lain subsidi air yakni membangunkan bak raksasa bagi setiap desa untuk memanen hujan pada musim hujan dan mengalirkannya di kebun-kebun masyarakat saat musim kemarau sehingga sepanjang tahun petani bisa bertani seperti biasa. (rah/b)

  • Bagikan