--Ribuan Hektare Lahan Kering Kerontang
--Pemprov Gerak Cepat Mitigasi Dampak El Nino
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kemarau panjang masih melanda Sultra sejak Juli hingga Oktober 2023. Tanaman meranggas, tanah kering kerontang. Data yang dihimpun Kendari Pos menyebutkan sekira 6.070,85 hektare lahan sawah mengalami kekeringan di 8 kabupaten/kota pada minggu pertama Oktober 2023. Fenomena kekeringan itu akibat petaka El Nino.
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah yang mengurangi curah hujan di Indonesia, termasuk di Sultra.
Petaka El Nino disebut-sebut mengancam gagal panen sehingga dapat memicu kenaikan bahan pangan. Beberapa komoditas pangan sempat mengalami kenaikan harga, meski tak begitu signifikan. Pemprov Sultra pun bergegas menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) agar masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menyebut total luas lahan sawah yang terdampak kekeringan atau El Nino di Sultra, sekira 6.070,85 hektare. Data itu per minggu pertama Oktober 2023.
Rusdin Jaya merinci jumlah lahan kering dan wilayah yang terdampak petaka El Nino. Di Kabupaten Bombana seluas 1.872,85 hektare lahan kering dan di Kabupaten Kolaka Timur sekira 1.703,50 hektare. Lalu, di Kabupaten Konawe Selatan seluas 1.556 hektare, dan Kabupaten Konawe sekira 460 hektare.
Selanjutnya di Kabupaten Konawe Utara seluas 226 hektare, Kota Kendari sebanyak 163 hektare, Kabupaten Kolaka sekira 82,50 hektare dan Kota Baubau seluas 7 hektare.
"Sesuai atensi, arahan dan petunjuk Pj Gubernur Sultra, kami telah mengambil langkah-langkah kontigensi dan membuat time line dalam rangka penanganan dampak perubahan iklim El Nino di Sultra, khususnya bagi daerah-daerah kawasan pertanian yang terdampak," kata Rusdin Jaya kepada Kendari Pos, Rau (11/10/2023).
Langkah mitigasi yang dilakukan Distanak Sultra untuk menyiasati kekeringan itu dengan memberikan bantuan mesin pompa air di Kabupaten Bombana, Konawe Selatan dan Konawe. Bantuan mesin pompa itu untuk memudahkan petani mendapatkan air dari sumber lainnya.
Sebagai langkah antisipasi ancaman kekeringan, Distanak Sultra juga memberikan bantuan embung pertanian untuk Kabupaten Buton, Buton Utara, Buton Tengah, Konawe, Konawe Selatan, Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Muna dan Muna Barat.
"Ada pula bantuan varietas unggul tahan kekeringan. Bantuan itu disalurkan di Kabupaten Kolaka, Kolaka Timur, Kolaka Utara, Kota Baubau, Bombana dan Konawe," ungkap Rusdin Jaya.
Selain itu, ada pula bantuan alsintan (alat dan mesin pertanian) yang disalurkan pada hampir semua kabupaten/kota. Langkah mitigasi lainnya adalah Distanak Sultra intens sosialisasi Asuransi Usaha Tani Pertanian dan melakukan penerapan Teknologi CSA (Climate Smart Agriculture)
"Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak El Nino, khususnya para petani di Sultra. Sehingga mereka dapat tetap menjaga produktivitas pertanian. Kami juga mengupayakan percepatan tanam guna menjaga ketersediaan pangan," tutur Rusdin Jaya.
Distanak Sultra dalam komando Rusdin Jaya berusaha semaksimal mungkin berada di tengah petani untuk menghadapi dampak perubahan iklim El Nino ini.
Distanak Sultra intens mengevaluasi dan terjun langsung ke lapangan. "Terkait produksi hasil pertanian kita, belum banyak terdampak karena sebagian besar petani sudah panen," Rusdin Jaya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto mengatakan, menyikapi perubahan iklim atau El Nino, perlu disampaikan kepada masyarakat. Sehingga segera dilakukan mitigasi risiko agar masyarakat Sultra tidak terdampak secara serius.
"Ada mitigasi risiko. Ada langkah-langkah yang kita lakukan tentunya dengan pemberian informasi kepada masyarakat," kata Pj Gubernur Andap di Kantor Gubernur Sultra, baru-baru ini.
Pj Gubernur Andap, fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya ini sebenarnya memiliki dampak positif. Terutama untuk kawasan pariwisata.
"Dari sektor pariwisata pantai menjadi hangat. Kemudian ini juga dapat memperpanjang masa tanam untuk tanaman-tanaman tertentu. Namun harus ada antisipasi untuk jenis tanaman tertentu jika cuacanya sangat panas," ujar Pj Gubernur Andap.
Mantan Kapolda Sultra ini mengimbau seluruh OPD Pemprov Sultra agar segera berkolaborasi menangani dampak El Nino. Utamanya BPBD, Dinas SDA dan Bina Marga, Distanak, Disbunhorti.
"El Nino adalah salah satu dampak perubahan iklim yang harus kita pikirkan dan tanggulangi bersama. Agar para petani yang terdampak, dapat survive di tengah fenomena kekeringan ini. Selain OPD terkait saya juga memberikan atensi kepada bupati dan walikota se-Sultra untuk turun membantu kesulitan petani yang terdampak El Nino di daerah masing-masing,” tegas Sekjen Kemenkumham itu.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari, Sugeng Widarko menjelaskan El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi dilautan bagian tengah hingga timur samudera.
Penghangatan suhu muka laut di wilayah perairan Baubau, Wakatobi, Menui, Kendari, dan Laut Banda meningkatkan potensi pertumbuhan awan dan mengurangi curah hujan di Sultra.
"Penyebabnya dipengaruhi adanya peningkatan aktivitas dinamika atmosfer, seperti aktifnya gelombang ekuator tipe rendah di Sultra. Di sisi lain, Southern Oscillation Index (SOI) atau indeks osilasi selatan dan El Nino South Oscillation (ENSO) signifikan serta massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra," ujar Sugeng Widarko kepada Kendari Pos, beberapa waktu lalu.
Melihat potensi kekeringan yang terjadi di Sultra, Sugeng meminta masyarakat khususnya para petani agar bijak memanfaatkan sumber air. "Hal tersebut penting dilakukan sebagai upaya menjaga ketersediaan air baik untuk keperluan sehari-hari maupun keperluan pertanian," ungkapnya. (rah/b)
TANAMAN MERANGGAS, TANAH KERING
KEMARAU
-Kemarau panjang masih melanda Sultra
-Kemarau sejak Juli hingga Oktober 2023
-Tanaman meranggas, tanah kering kerontang
-6.070,85 hektare lahan sawah di Sultra mengalami kekeringan
-Ribuan hektare lahan kering itu terjadi di 8 kabupaten/kota
-Data itu pada minggu pertama Oktober 2023
-Fenomena kekeringan itu akibat petaka El Nino
TENTANG EL NINO
-El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal
-Pemanasan SML terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah
-Pemanasan SML meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah
-Bahkan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia termasuk di Sultra
-El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan di Indonesia secara umum
LUAS LAHAN KERING
-Kabupaten Bombana seluas 1.872,85 hektare lahan kering
-Kabupaten Kolaka Timur sekira 1.703,50 hektare
-Kabupaten Konawe Selatan seluas 1.556 hektare
-Kabupaten Konawe sekira 460 hektare
-Kabupaten Konawe Utara seluas 226 hektare
-Kota Kendari sebanyak 163 hektare
-Kabupaten Kolaka sekira 82,50 hektare
-Kota Baubau seluas 7 hektare
DAMPAK EL NINO
-El Nino memiliki dampak beragam dalam lingkup skala global
-El Nino berdampak pada meningkatnya curah hujan di beberapa negara di kawasan Amerika Latin
-Di Indonesia secara umum dampak El Nino adalah kondisi kering
-Termasuk berkurangnya curah hujan
MITIGASI
-Distanak Sultra menempuh langkah kontigensi
-Selain itu membuat time line untuk penanganan dampak El Nino
-Khususnya bagi daerah-daerah kawasan pertanian yang terdampak
-Distanak sosialisasi Asuransi Usaha Tani Pertanian
-Distanak menerapkan Teknologi CSA (Climate Smart Agriculture)
-Distanak Sultra memberikan bantuan mesin pompa air
-Distanak Sultra juga memberikan bantuan embung pertanian
-Bantuan varietas unggul tahan kekeringan
-Bantuan alsintan (alat dan mesin pertanian)
SEBARAN BANTUAN
-Mesin pompa disalurkan di Kab.Bombana, Konsel dan Konawe
-Bantuan embung pertanian untuk :
*Kabupaten Buton, Buton Utara, dan Buton Tengah
*Konawe, Konawe Selatan, Kolaka, dan Kolaka Utara
*Kolaka Timur, Muna dan Muna Barat
-Bantuan varietas unggul tahan kekeringan disalurkan :
*Kabupaten Kolaka, Kolaka Timur, dan Kolaka Utara
-Kota Baubau, Bombana dan Konawe
-Bantuan alsintan hampir di semua kabupaten/kota
DATA DIOLAH KENDARI POS DARI BERBAGAI SUMBER