--Dilaksanakan di 15 Titik
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) kembali mengagendakan Pasar Pangan Murah di 15 titik hingga akhir tahun ini. Itu disampaikan Kepala Disketapang Kota Kendari, kemarin.
Rauf menyebut, sejak awal tahun pihaknya sudah menggelar pasar murah kurang lebih empat puluhan titik. Termasuk pada saat memperingati HUT ke-78 RI pada 17 Agustus lalu di Ruang Tebuka Publik (RTP) Kali Kadia dan sejumlah kantor kelurahan.
“Sesuai arahan Pak Pj Wali Kota Kendari, Oktober ini kita akan buka lagi Pasar Pangan Murah di 15 titik. Jadi ini terbuka untuk siapa saja. Harganya tentu harga dibawah pasar, kita pakai harga distributor, yang menjual pun langsung distributor yang memang sudah menjadi mitra Dinas Ketahanan Pangan,” terang Rauf.
Ia berharap dengan adanya Pasar Pangan Murah, harga kebutuhan pangan menjadi stabil dan pastinya bisa menekan inflasi di Kota Lulo.
“Outputnya tentu kita berupaya agar harga-harga bahan pangan bisa stabil, juga untuk menjaga inflasi di Kota Kendari. Kita juga ingin meringakan beban masyarakat supaya transaksi ekonomi mereka bisa kembali normal,” pungkas Abdul Rauf.
Sekedar informasi, komoditas pangan yang bakal dijual dalam pasar pangan murah kali ini meliputi bawang putih Rp 40 ribu per kg, bawang merah Rp25 ribu per kg, telur ayam ras Rp57 ribu per rak, minyak kita Rp14 ribu per liter, minyak panah mas Rp15 ribu per liter.
Selain itu, gula pasir Rp14 ribu per kg, beras SPHP Rp45 ribu per 5 kg, beras premium Rp62.500 per 5 kg, beras premium Rp125 ribu per 10 kg dan beras Owoha Rp 120 ribu per 10 kg.
Tahap awal pasar pangan murah dilaksanakan di lima titik yakni di Kelurahan Abeli, Matabubu, Watubangga, Labibia dan kelurahan Mandonga.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengungkapkan bahwa pasar pangan murah dilaksanakan untuk menstabilisasi harga bahan pangan.
“Peran Pemerintah dan Bulog sangat strategis dalam rangka mengendalikan harga di pasar. Kita sudah berkordinasi dengan Bulog agar bisa melakukan operasi pasar,” ungkap Asmawa Tosepu. (ags/b)