KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - SDN 2 Kendari telah menerapkan Muatan Lokal (Mulok) atau Bahasa Daerah Tolaki (BDT) sebagai mata pelajaran wajib dalam Kurikulum Merdeka. Hanya saja, dalam pelaksanaannya sekolah yang dikomandoi Djasni, S.Pd., M.Pd., masih terkendala dengan Sumber Daya Manusia (SDM) atau guru pengajar.
Kepala SDN 2 Kendari, Djasni, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa saat ini sekolahnya telah menerapkan BDT sebagai mata pelajaran wajib di kurikulum merdeka. “Hanya saja kita masih terkendala guru ajar. Untuk mengantisipasi itu, kami mengandalkan guru yang memahami abahasa Tolaki untuk mengajar di kelas-kelas yang menerapkan BDT,” ujarnya.
Terkait bahan ajar, tidak ada kendala karena stok bukunya sudah disediakan pihak SDN 2 Kendari. “Mudah-mudahan tahun anggaran baru kita masih bisa untuk mencari tenaga honorer untuk mengajar BDT,” beber Djasni.
Untuk penerapannya, lanjut dia, baru dilaksanakan di kelas 1,2,4 dan 5. Karena baru kelas tersebut yang melaksanakan kurikulum merdeka. “Untuk penerapan BDT sendiri Alhamdulillah siswa siswi kami merespon dengan baik. Sedangkan penerapan BDT itu kurang lebih sudah 90 persen,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa penerapan BDT adalah salah satu upaya untuk melestarikan budaya daerah Sulawesi Tenggara (Sultra). “Kita akan terus maksimalkan penerapannya. Mudah-mudahan tahun anggaran baru kita bisa mencari dan merekrut guru honorer yang memang sudah punya sertifikat kompetensi tentang Bahasa Tolaki,” tandas Djasni. (win/b)