--Gelar Karya Berbasis P5 Sesuai Kurikulum Merdeka Belajar
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- SMPN 9 Kendari menerapkan kurikulum Merdeka Belajar sesuai dengan opsi kebutuhan satuan pendidikan yakni mandiri belajar. Bagian dan prinsip kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Implementasi mandiri belajar berbasis P5 dituangkan dalam kegiatan Gelar Karya. Tema yang diangkat dalam gelar karya ini adalah Gaya Hidup Berkelanjutan Ubah Sampah Menjadi Karya.
Salah satunya kegiatan gelar karya adalah lomba peragaan busana (fashion show) berbahan barang bekas hasil daur ulang. Dalam gelar karya, para siswa juga menampilkan pameran hasil karya (kerajinan tangan) dari barang bekas (sampah), bazar, dan pertunjukan seni.
Kepala SMPN 9 Kendari, Mansur Mokuni mengungkapkan jika pelaksanaan kegiatan itu dilakukan dalam rangka mengedukasi dan melatih siswa bertanggungjawab pada diri sendiri, memiliki kemampuan berdiri sendiri, berusaha demi kelangsungan hidup mereka di zaman yang semakin modern.
”Tujuan dilaksanakannya kegiatan proyek P5 yakni untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembangunan global yang berkelanjutan dan menciptakan siswa berkarakter tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan,” ujarnya usai membuka kegiatan Gelar Karya P5, Selasa (3/10/2023), kemarin.
Sebelumnya, Guru SMPN 9 Kendari, Atirah mengatakan spirit konsepsi P5 itu adalah menstimulasi siswa melahirakn bukti nyata melalui karya-karyanya. Misalnya, mendaur ulang barang bekas dalam berbagai karya. "Ada yang membuat miniatur rumah dari stik es krim," ujarnya, kemarin.
Menurut Atirah, gelar karya itu sudah sesuai spirit kurikulum Merdeka Belajar. Karya siswa dikonversi dalam mata pelajaran. "Misalnya, guru bahasa Indonesia melihat dan menilai dari sisi bagaimana siswa berkreasi," ungkapnya.
Atirah yang juga Wali Kelas 7.11 SMPN 9 Kendari itu menjelaskan semua karya siswa berbasis P5 itu merupakan implementasi elemen 6 ciri pelajar Pancasila. "6 ciri pelajar Pancasila itu adalah beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif," tutupnya. (win/b)