--Gelar Seminar Digital Parenting
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Tingkatkan kesadaran terkait pola asuh anak, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melaksanakan seminar nasional gender dengan tema digital parenting yang menghadirkan Maulidya Ulfah, Dosen Pendidikan Islam Anak Usia Dini di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Maulidya Ulfah menjelaskan, bahwa masalah yang seringkali ditemukan dalam pola pengasuhan orang tua di era digital seperti lalai mendampingi anak saat menggunakan gadget yang menyebabkan anak mengakses informasi dari dunia maya tanpa filtrasi.
“Orang tua sibuk bekerja sehingga anak bebas memakai smartphone yang mengakibatkan kerusakan otak anak. Selanjutnya pengabaian orang tua pada kondisi fisik dan psikis anak misalnya gangguan kesehatan mata, obesitas, penurunan konsentrasi, tantrum, dan keterlambatan bicara,” ujarnya.
Ia juga menyebut, bahwa pola pengasuhan orang tua mesti disesuaikan dengan kebiasaan anak menggunakan gadget atau perangkat digital. Sebelum memutuskan membelikan perangkat digital berupa, sebaiknya anak diajak berdiskusi dan membuat peraturan yang disepakati bersama.
Orang tua juga perlu menanamkan pondasi agama yang kuat pada anak, memberikan pemahaman mengenai dampak positif dan negatif dari penggunaan internet serta mendampingi anak saat mengakses internet dan meningkatkan intensitas komunikasi dengan anak. “Orang tua bisa memfilter konten kekerasan, konten dewasa dan pornografi. Caranya aktifkan safe search kemudian lihat histori penelusuran untuk melihat aktivitas yang sudah dilakukan anak,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak IAIN Kendari, La Ode Anhusadar mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan berangkat dari keprihatinan terhadap penurunan kualitas pola asuh orang tua di era digital. Selama ini kita mengenal pola asuh parental control yaitu bagaimana orang tua mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak-anaknya untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya menuju pada proses pendewasaan termasuk dalam setiap aktivitas mereka di dunia maya.
“Peserta kegiatan ini sebanyak 100 mahasiswa dari Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kepada mahasiswa metode secara umum dalam digital parenting yaitu keteladanan, latihan keterampilan, role playing, mind mapping, dan discovery Learning,” pungkasnya. (rls/win)