KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Stunting sudah menjadi isu nasional. Jangan heran, penanganan stunting di Kota Kendari masuk dalam program yang diprioritaskan. Tidak hanya melibatkan lintas sektor, Pemerintah Kota (Pemkot) di bawah kendali Asmawa Tosepu masif turun ke lapangan untuk memastikan efektivitas program. Salah satunya melalui program orang tua asuh.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengatakan terus berupaya secara maksimal menurunkan angka stunting ini melalui kebijakan orang tua asuh. Program ini tidak hanya melibatkan pejabat lingkup Pemkot Kendari, namun juga anggota parlemen, Baznas dan lembaga lain termasuk pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Saat ini, pihaknya telah menetapkan sekira 250 orang tua asuh, mereka akan mendampingi keluarganya agar terhindar dari kasus stunting. “Upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Kota Kendari masih berjalan. Salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan orang tua asuh atau orang tua angkat bagi anak dan ibu hamil yang masuk kategori rawan stunting,” ujarnya kemarin.
Sebagai orang tua angkat, Asmawa kerap mengunjungi keluarga asuhnya. Belum lama ini, ia baru saja mengunjungi keluarga asuhnya di Kelurahan Talia Kecamatan Abeli. Dalam kunjungan tersebut, Asmawa memberikan suplemen makanan tambahan berupa beras, telur, ikan kaleng, susu ibu menyusui, dan susu untuk bayi kepada keluarga asuhnya.
“Alhamdulillah, bayi dengan kondisi lahir normal dan sehat. Berat badan bayi saat lahir 3,6 kilogram (kg),” ujarnya.
Pemeriksaan kesehatan ibu dan anak lanjutnya, penting dalam mencegah stunting. Makanya, ia mengimbau ibu-ibu hamil, agar rajin ke Posyandu untuk memeriksakan diri, kemudian setelah 1 bulan akan dilakukan pengukuran. (c/ags)