Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, FK UHO Gandeng BJKW

  • Bagikan
Foto bersama Dekan FT UHO, Dr.Edward Ngii, ST.,MT (tiga dari kanan), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FT UHO, Dr. Ir. Adris A.Putra, S.T., M.T (pertama dari kiri) dan Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar Siti Nurrusiah, S.T., M.T (dua dari kiri) usia MoU. (Ewin Endang Sahputri/Kendaripos)
Foto bersama Dekan FT UHO, Dr.Edward Ngii, ST.,MT (tiga dari kanan), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FT UHO, Dr. Ir. Adris A.Putra, S.T., M.T (pertama dari kiri) dan Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar Siti Nurrusiah, S.T., M.T (dua dari kiri) usia MoU. (Ewin Endang Sahputri/Kendaripos)

--Gelar pelatihan BIM IV Makassar

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID --Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) VI dan Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (FT UHO) menggelar Pelatihan Building Information Modeling (BIM) Batch IV Makassar, selama 6 hari terhitung sejak Senin 28 hingga 2 September 2023. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Memorandum of Understanding (MoU) dan Peresmian Tempat Uji Kompetensi (TUK).

Dekan FT UHO, Dr.Edward Ngii, ST.,MT., mengatakan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa Teknik Sipil dan Arsitektur yang berjumlah kurang lebih 50 orang. Melalui pelatihan tersebut, mahasiswa nantinya dapat mudah memperoleh pekerjaan serta cepat beradaptasi di dunia kerja.

"Dunia konstruksi saat ini tidak hanya membutuhkan hanya ijazah saja. Tetapi harus ada jaminan kompetensi berupa yang sudah tersertifikasi," ujarnya.

Ia menjelaskan, dirinya sangat berterimakasih kepada pihak Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI yang telah bersama dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM). "Melalui kegiatan ini SDM mahasiswa pastinya tidak diragukan lagi. Oleh karena para peserta diharapkan dapat mengikuti dengan baik hingga selesai," jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar Siti Nurrusiah, S.T., M.T., mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur masih terus digiatkan dalam rangka mewujudkan konektivitas antar wilayah, terutama dengan kawasan ekonomi khusus, kawasan strategis pariwisata nasional, pemenuhan sumber daya air, ketahanan pangan, kebutuhan untuk perumahan dan permukiman. "Masifnya pembangunan proyek infrastruktur tentunya diiringi dengan kebutuhan terhadap SDM yang terlibat. Anggaran pembangunan yang besar, banyaknya target infrastruktur yang harus terbangun, dan target waktu pembangunan infrastruktur yang singkat tentunya membutuhkan keterlibatan yang tinggi dari tenaga kerja konstruksi. Tantangan pembangunan infrastruktur saat ini adalah menyediakan infrastruktur yang tepat biaya, tepat mutu, tepat waktu dan tepat manfaat," ungkapnya.

Sesuai amanat UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) dibangun dengan visi mewujudkan kota dunia yang berkelanjutan, menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, dan menjadi simbol identitas nasional. Pembangunan IKN juga merupakan upaya transformasi berbangsa dan bernegara, bermukim, bekerja, bermobilisasi, dengan tetap melestarikan lingkungan, seperti cita-cita yang diusungnya, yaitu menjadikan IKN sebagai Smart City. Sesuai dengan konsepnya sebagai kota masa depan, pembangunan infrastruktur di IKN dituntut untuk dapat berkolaborasi dengan teknologi.

"Salah satu strategi dalam menjawab tantangan pembangunan infrastruktur yang masif dan modern serta dapat mendeliver proyek dengan tepat adalah dengan pemanfaatan teknologi. Sesuai dengan arahan presiden dan Menteri PUPR, dalam rangka akselerasi pembangunan infrastruktur dan implementasi kolaborasi teknologi dibidang konstruksi, maka digitalisasi perlu diimplementasikan salah satu upaya yang dilaksanakan adalah dengan pemanfaatan konsep BIM untuk mempermudah koordinasi, integrasi, efisiensi, dan pengendalian pelaksanaan konstruksi," ucapnya.

Tingginya ekspektasi masyarakat terhadap kinerja infrastruktur yang tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, serta tepat manfaat, menjadikan digitalisasi tidak hanya sebagai secondary tools tetapi juga menjadi mandatory tools dalam proses konstruksi. Dengan berkolaborasi dengan teknologi, maka pemanfaatan konsep BIM mempermudah koordinasi, integrasi, efisiensi, dan pengendalian pelaksanaan konstruksi.

"Target dan sasaran dalam rangka peningkatan SDM konstruksi bidang BIM ini ditujukan kepada ASN, penyedia jasa, dan para calon tenaga kerja," katanya. Pelaksanaan peningkatan kompetensi bidang BIM juga menjadi target yang telah ditetapkan dan wajib dipenuhi dalam Instruksi Menteri PUPR Nomor 4 /IN/M/2022.

"Pelaksanaan peningkatan kompetensi BIM tidak hanya menjadi sebuah harapan tetapi saat ini telah menjadi sebuah kebutuhan dalam rangka pelaksanaan infrastruktur kita," tuturnya.

Ia menambahkan, bahwa dirinya mengapresiasi FT UHO yang telah menggelar dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. "FT UHO adalah kampus teraktif dalam melaksanakan kegiatan BIM. Dimana di teknik pelaksanaan BIM sudah Batch IV sedangkan di kampus lain itu belum. Mudah-mudahan FT UHO dan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar terus menjalin kerjasama dalam upaya meningkatkan SDM unggul," pungkasnya.(win/b)

  • Bagikan