--Bappeda Sultra Gelar Rakor Bersama Bappenas
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Emisi gas rumah kaca (GRK) sudah menjadi persoalan global. Efeknya, membuat terjadi perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Di Sulawesi Tenggara (Sultra), persoalan GRK juga menjadi perhatian serius sejak lama.
Berkat komitmen dan kerja sama semua pihak, sehingga terjadi penurunan emisi gas rumah kaca di Sultra. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Ekonomi dan SDA Bappeda Sultra, LM Umul Zaman usai rapat koordinasi (rakor) bersama Bappenas, kemarin.
Dalam rakor ini, Bappeda mendatangkan langsung narasumber dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan instansi terkait. Kehadiran Bappenas diharapkan, bisa mengedukasi pemda dan instansi terkait, tentang cara mitigasi perubahan iklim.
“Muaranya, diharapkan, ada sinergi dan komitmen bersama menurunkan emisi rumah kaca, ” jelasnya.
Menurut LM Umul Zaman, pemerintah pusat dan daerah, senantiasa merespon perubahan iklim yang terjadi saat ini. Tujuannya, agar menciptakan keseimbangan lingkungan, yang bisa menjamin kehidupan masyarakat.
“Rakor ini dilakukan, sebagai mitigasi atau upaya menekan perubahan iklim. Salah satunya, melalui upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” terangnya.
Sebagai upaya menekan perubahan iklim, pihaknya diedukasi cara memanfaatkan aplikasi Aksara. Aplikasi ini befungsi, untuk mengukur upaya dari pemerintah, dalam menekan gas rumah kaca di Sultra.
“Melalui rakor tahun ini, kami harap peserta bisa bertambah wawasannya tentang perubahan iklim. Kemudian, terkait mitigasi dan adaptasi dalam rangka mengurangi efek perubahan iklim,” imbuhnya. (adv/ags)