Komitmen Tekan Angka Tengkes

  • Bagikan
TURUNKAN TENGKES : Suasana pengukuhan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Konsel oleh Kepala Perwakilan BKKBN RI, Hasto Wardoyo (keempat dari kanan) yang diberikan kepada Bupati, H. Surunuddin Dangga (keempat dari kiri), Wabup, Rasyid (kiri), Ketua DPRD, Irham Kalenggo (kedua dari kiri), jajaran Forkopimda dan pejabat lainnya. (DISKOMINFO KONSEL FOR KENDARI POS)
TURUNKAN TENGKES : Suasana pengukuhan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Konsel oleh Kepala Perwakilan BKKBN RI, Hasto Wardoyo (keempat dari kanan) yang diberikan kepada Bupati, H. Surunuddin Dangga (keempat dari kiri), Wabup, Rasyid (kiri), Ketua DPRD, Irham Kalenggo (kedua dari kiri), jajaran Forkopimda dan pejabat lainnya. (DISKOMINFO KONSEL FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID --Konawe Selatan (Konsel) menjadi daerah terluas di Sulawesi Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang 320 ribu jiwa. Hal itu menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bekerja lebih ekstra dengan langkah strategis dalam menjalankan program dan kebijakan. Terutama dalam menangani masalah tengkes (stunting).

Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, mengatakan, sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat, pihaknya komitmen untuk menangani persoalan tersebut. Terlebih saat ini, Konsel memiliki 26 Puskesmas yang lima diantaranya sudah BLUD dan satu Rumah Sakit Umum Daerah terakreditasi paripurna.

“Fasilitas kesehatan yang terstandarisasi adalah modal kita dalam menangani KB dan stunting sesuai amanah Presiden melalui kepala BKKBN RI. Kami siap sebagai garda terdepan,” kata Surunuddin saat menerima kunjungan kerja Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, di auditorium kantor bupati, kemarin.

Konsel-1 itu mengungkapkan, tahun ini Pemkab mendapat bantuan dana alokasi khusus (DAK) 102 Posyandu prima pada setiap desa. “Ini sebagai upaya dalam menangani stunting, karena dengan wilayah yang luas dibutuhkan personel yang banyak dan fasilitas harus disiapkan, termasuk sekolah dan Posyandu,” ujarnya.

Untuk diketahui, dalam kunjungan kerjanya, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo melakukan audiens dengan jajaran Pemkab Konsel dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tahun 2023. Ia sekaligus memberikan penguatan pada Forkopimda dan TPPS serta mengukuhkan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Sebelumnya juga Hasto mengunjungi Puskesmas Palangga dalam rangka menyaksikan langsung pelayanan KB di Desa Wawongguru.

“Stunting harus bisa diatasi. Karena penentu bonus demografi adalah generasi muda. Apabila generasi muda dapat mengatur kelahiran, maka stunting dapat dihindari,” jelasnya.

Ia menegaskan, usia sehat untuk menikah dalam mencegah terjadinya tengkes adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki, termasuk menjaga tekanan darah maupun hemoglobin (Hb) bagi remaja maupun calon pengantin. “Kita apresiasi seluruh pihak terkait dan berharap semua kader paham tentang makna stunting. BKKBN juga memiliki Satgas stunting yang siap membantu percepatan penurunan di Konawe Selatan,” tegasnya. (c/ndi)

  • Bagikan