Mendorong Pengusaha ke Pentas Global

  • Bagikan
Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin (2 dari kanan) bersama Ketua Umum DPP HIPTI Sultra, Rusmin Abdul Gani (2 dari kiri) dan Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin (kanan) usai mengisi podcast di kanal youtube Kendari Pos Channel di Graha Pena Kendari Pos, Selasa (22/8), kemarin. (MUH. ABDI ASMAUL AMRIN/KENDARI POS)
Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin (2 dari kanan) bersama Ketua Umum DPP HIPTI Sultra, Rusmin Abdul Gani (2 dari kiri) dan Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin (kanan) usai mengisi podcast di kanal youtube Kendari Pos Channel di Graha Pena Kendari Pos, Selasa (22/8), kemarin. (MUH. ABDI ASMAUL AMRIN/KENDARI POS)

--Rusmin Abdul Gani Minta Pengusaha Ubah Mindset Lokal dan Berdaya Saing

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Eksistensi Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI) Sultra tidak hanya untuk membangun usaha lintas sektor lokal saja. Lebih dari itu, HIPTI merangkul anak-anak muda yang merintis usaha dan pengusaha profesional untuk membangun ekosistem usaha menuju pentas global atau go international.

"HIPTI tidak ekslusif khusus untuk pengusaha Tolaki saja, tetapi ini mencakup seluruh pelaku usaha lokal di Sultra untuk bisa berdaya saing dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada," ujar Ketua Umum HIPTI Sultra, Rusmin Abdul Gani saat diskusi bersama Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin dalam podcast Kendari Pos Channel, Selasa (22/8), kemarin.

Rusmin Abdul Gani yang karib disapa RAG itu ingin pengusaha lokal Sultra dapat berdaya saing dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam (SDA) yang ada. “Saya selalu mengajak teman-teman pengusaha di Sultra mengubah mindset. Tidak lagi berpikir sebagai pengusaha lokal, namun pengusaha go international. Kalau selalu berpikir lokal maka kita sulit untuk maju dan bisa bersaing dengan pengusaha nasional," ungkapnya.

Mengingat informasi teknologi dan pasar global semakin terbuka, maka pengusaha Sultra dapat menjual barang di Jakarta, bahkan Amerika. "Kita bisa bersaing dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Jadi itu dulu yang harus diubah, jangan lagi berpikir lokal,” tutur Rusmin.

Mantan General Manager PT.VDNi itu kembali menegaskan bahwa HIPTI tidak ekslusif untuk rumpun pengusaha Tolaki saja, namun ini menjadi wadah dan menjadi energi bagi semua entrepreneur muda dan pelaku usaha di Sultra. Muaranya untuk dapat mengembangkan usaha dari berbagai sektor dan lebih berdaya saing.

“Sebenarnya Sultra ini kaya sumber daya, namun kita sebagai pengusaha lokal kadang hanya jadi penonton. Harusnya kita menjadi aktor dalam memberdayakan semua potensi dan peluang ini. Sehingga dapat mendongrak perekonomian daerah dan generasi muda yang berwirausaha,” jelas Rusmin.

Rusmin melalui HIPTI sedang berjuang mendorong entrepreneur muda Sultra untuk tidak berorientasi pada usaha sektor pertambangan semata dan jasa konstruksi di pemerintahan. Lebih dari itu, HIPTI memberi ruang lebih luas dan konkret. Misalnya membuka usaha di sektor pertanian, peternakan, transportasi, properti dan lainnya.

"Kita inginkan semua sektor usaha dihilirisasi ke depan. Sehingga ketika ekosistem ini dibangun, maka memberi ruang bagi pengusaha lainnya dan peluang pasar juga semakin terbuka. Tentunya dengan usaha jangka panjang. Sementara usaha investasi tambang, dan jasa konstruksi pemerintah itu hanya berlaku sesaat, yang pada akhirnya akan habis," tutur pria kelahiran Kendari 8 Desember 1980 ini.

Rusmin menjelaskan peran HIPTI untuk menjembatani membuka ruang bagi pelaku UMKM dan membuka peluang pasar. Pola itu dibangun dalam sistem kekeluargaan. “Dengan bergabung dalam HIPTI, kita lebih terbuka dan saling mendukung agar dapat mengembangkan usaha itu sendiri," kata ayah 4 anak itu.

Menurut CEO Ana Wonua Group ini, HIPTI Sultra terus memberikan spirit bagi generasi muda maupun pengusaha lokal untuk menumbuhkan mental dalam berusaha. HIPTI juga memberikan pendampingan agar usaha mereka berjalan dan bertumbuh yang didukung SDM memadai dan peluang pasar.

“Saya juga selalu tekankan kepada generasi muda bahwa bergabung di HIPTI bukan lagi berpikir apa yang harus dilakukan dan mengeluh tidak ada modal. Tetapi sudah harus ada ide dan usaha yang dikembangkan. Soal prospek dan pasarnya, kita memberikan solusi,”tandas alumnus UHO itu.

Sementara itu, Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin mengapresiasi langkah dan terobosan HIPTI Sultra. “Kehadiran HIPTI ini memberikan spirit bagi pengusaha lokal untuk dapat bersaing dengan pengusaha lainnya. Ini sangat luar biasa, dan memotivasi anak muda khususnya pengusaha lokal di Sultra agar terus eksis dan dapat memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi pengusaha lokal ke depan,” ujarnya.

Menurut Direktur Irwan Zainuddin, menekankan bahwa dalam membangun unit usaha maka dimulai dari ide. Lalu, mendesain usaha itu terus berjalan, produktif dan memiliki pangsa pasar. “Kita berharap kehadiran HIPTI ini dapat menstimulasi dan melahirkan generasi muda yang sukses dibidang enterpreneur dan berdaya saing,” tutupnya. (kam/b)

EKSISTENSI HIPTI SULTRA

TENTANG HIPTI
-Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI) Sultra dideklarasikan 10 Februari 2021
-Inisiator utama HIPTI Sultra adalah Rusmin Abdul Gani (RAG)
-HIPTI tidak ekslusif khusus untuk pengusaha Tolaki saja
-HIPTI mencakup seluruh pelaku usaha lokal Sultra untuk bisa berdaya saing
-Berdaya saing dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam (SDA)

MINDSET GLOBAL
-HIPTI Sultra ajak pengusaha Sultra mengubah mindset
-Tujuannya agar tidak lagi berpikir sebagai pengusaha lokal
-Namun berpikir sebagai pengusaha go international (global)
-Jika berpikir lokal maka sulit maju dan bisa bersaing dengan pengusaha nasional
-Informasi teknologi kian maju dan pasar global semakin terbuka
-Dengan potensi itu, pengusaha Sultra dapat menjual barang di Jakarta, bahkan Amerika
-Bersaing dengan memanfaatkan teknologi yang ada

MISI HIPTI
-Eksistensi HIPTI Sultra tidak hanya membangun usaha lintas sektor lokal
-HIPTI membangun ekosistem usaha menuju pentas global (go international)
-HIPTI merangkul anak-anak muda yang merintis usaha dan pengusaha profesional lokal
-HIPTI tak ingin pengusaha lokal menjadi penonton di negeri sendiri
-Pengusaha lokal harus menjadi aktor dalam memberdayakan semua potensi dan peluang
-Sehingga dapat mendongrak perekonomian daerah dan entrepreneur muda Sultra

LANGKAH KONKRET
-HIPTI mendorong entrepreneur muda untuk tidak berorientasi pada usaha sektor pertambangan dan jasa konstruksi di pemerintahan
-HIPTI memberi ruang lebih luas dan konkret
-Misalnya membuka usaha di sektor pertanian, peternakan, transportasi, properti
-HIPTI ingin semua sektor usaha dihilirisasi sehingga memberi ruang pengusaha
-Sekaligus membuka peluang pasar yang berorientasi pada usaha jangka panjang
-Sementara usaha tambang, dan jasa konstruksi pemerintah itu hanya sesaat

HIPTI UNTUK UMKM
-Peran HIPTI untuk membuka ruang bagi pelaku UMKM dan peluang pasar
-Pola itu dibangun dalam sistem kekeluargaan
-HIPTI lebih terbuka dan saling mendukung dalam pengembangan UMKM
-HIPTI memberikan pendampingan agar UMKM bertumbuh
-Tentunya didukung SDM memadai dan peluang pasar

SUMBER : HIPTI SULTA
DATA DIOLAH KENDARI POS

  • Bagikan