--Rektor Prof.Zamrun: Sukseskan Merdeka Belajar untuk Kemajuan Pendidikan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sudah 78 tahun, bangsa ini meraih kemerdekaan. Melepas diri dari belenggu kolonialisme. Kemerdekaan tak hanya dimaknai bebas dari penjajahan imperialisme, namun merdeka hingga ruang-ruang akademik. Pada jenjang perguruan tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc, berkomitmen menyukseskan program MBKM di universitasnya. Menurut rektor, peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia (RI) hendaknya dimaknai kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Kemerdekaan Indonesia tidak dihadiahkan oleh bangsa asing, tetapi dipertaruhkan dengan seluruh jiwa dan raga. Perjuangan itu masih teruskan hingga saat ini melalui Merdeka Belajar (MB).
"Layaknya perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan RI, Merdeka Belajar juga digerakkan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan semangat gotong royong. Kolaborasi dalam menghadirkan transformasi telah melahirkan banyak perubahan terbesar dalam perjalanan dunia pendidikan di Indonesia," ujar Rektor UHO, Prof. Zamrun dalam pidatonya saat memimpin upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 RI di kampus UHO, Kamis (17/8), kemarin.
Rektor Prof.Zamrun yang tampil mengenakan pakaian adat Muna menjelaskan, pada jenjang pendidikan tinggi, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah berhasil mengubah hidup lebih dari 760 ribu mahasiswa. Kesempatan belajar di luar kampus, baik di industri, di sekolah, sampai di lingkungan masyarakat, memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi generasi muda Indonesia untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara. "Perjuangan menggerakkan Merdeka Belajar dalam 4 tahun terakhir semakin menunjukkan pentingnya gotong royong untuk mewujudkan kemerdekaan dalam sistem pendidikan Indonesia. Untuk terus maju, kita harus terus melaju. Mari melanjutkan semangat para pendahulu kita untuk senantiasa bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar," kata Rektor Prof.Zamrun.
MBKM bertujuan mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.
Rektor UHO 2 periode itu menambahkan implementasi kurikulum merdeka pada satuan pendidikan, para peserta didik dan para pendidik merasakan keleluasaan dalam belajar dan mengajar. Kemerdekaan tersebut sudah dirasakan sekira 250 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
Hal tersebut didukung dengan gerakan transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkandi mana anak-anak mendapatkan kemerdekaan yang lebih besar untuk mengembangkan kemampuan fondasional. "Melalui gerakan ini, kami mengajak para pendidik dan orang tua untuk memahami bahwa keberhasilan belajar anak usia dini tidak terbatas pada baca, tulis, hitung, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi, keterampilan berkomunikasi, dan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila," tutur Rektor Prof.Zamrun.
Didukung dengan Permendikbudristek tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan, semua warga sekolah semakin terjamin haknya untuk belajar, berkarya, dan bekerja dengan aman dan nyaman. Gotong royong semua pihak, mulai dari kementerian, pemerintah daerah, warga satuan pendidikan, sampai keluarga, merupakan kunci dari penghapusan segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan.
"Komitmen untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru, program seleksi guru PNS, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) juga terus diselenggarakan dengan melibatkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah. Berkat gotong royong ini, kita berhasil mencetak rekor dengan merekrut 544 ribu guru ASN PPPK, dan jumlah ini akan terus meningkat sampai tercapai target satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK," ungkap Rektor Prof.Zamrun.
Rektor Prof.Zamrun menegaskan tema Hari Kemerdekaan tahun 2023 ini adalah terus maju untuk Indonesia maju. Termasuk kemajuan pendidikan. "Perjuangan kita dibidang pendidikan itu belum selesai. Mari terus kita gencarkan program-program Mendikbud Ristek yakni Merdeka Belajar disuruh satuan pendidikan. Sehingga pendidikan kita semakin maju dan berkontribusi pada kemajuan negara kesatuan RI," pungkasnya. (win/b)
Kobarkan Semangat Belajar Siswa
Moment HUT Kemerdekaan RI ke 78 tahun, diharapkan betul-betul mengisi kemerdekaan dengan cara belajar melihat perkembangan teknologi saat ini. Adanya kurikulum merdeka belajar sesungguhnya mahasiswa diberi kebebasan ruang untuk belajar di perguruan tinggi lain.
Beberapa waktu lalu UHO melepaskan mahasiswa yang akan melakukan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan 3 yang akan tersebar di 80 perguruan tinggi. Tidak ada lagi alasan mahasiswa untuk bermalas-malasan.
Momentum Peningkatan Kreativitas
17 Agustus merupakan momentum atau kondisi kemerdekaan yang membuat hingga saat ini masih berkembang dan berkreasi secara bebas, namun terbatas.
Melalui momen Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 78 tahun ini, generasi muda khususnya dan umumnya masyarakat bisa mengaktualisasikan kompetisi dan mengembangkan kreativitas karena itu merupakan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Diusia ke 78 tahun kemerdekaan Indonesia, kita berharap rasa cinta tanah air semakin berkobar, dan terpenting adalah komitmen membangun semangat kolaborasi.
Dengan kolaborasi yang menarik, khususnya di dunia pendidikan, Indonesia akan terus maju. Kolaborasi juga adalah kunci untuk menciptakan talenta-talenta terbaik dan berkelas.
17 Agustus Jadi Momen Flashback
17 Agustus merupakan momen flashback bagi masyarakat Indonesia. Momen ini dapat mengingatkan masyarakat tentang tokoh atau pejuang kemerdekaan yang mana mereka telah memberikan kebebasan atau kemerdekaan dari penjajah.
Kemerdekaan juga diartikan sebagai merdeka untuk melakukan inovasi khususnya di bidang pendidikan untuk membawa Indonesia lebih maju, sesuai dengan tema terus melaju untuk Indonesia maju.
Momen Sakral
Di Usia Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 Tahun, mahasiswa dan umumnya masyarakat akan dapat memaknai ini dengan kebaikan, hal yang positif dan tentunya terus membangun tali silaturahmi untuk kemajuan pendidikan, bangsa dan negara yang tercinta.
Mari jadikan Peringatan Hari Kemerdekaan ini sebagai momen sakral untuk mendoakan para pahlawan yang telah berjasa bagi kehidupan negara