KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Langkah politik Aksan Jaya Putra (AJP) menuju Pemilu pada Februari 2024 kian kokoh dan matang. Ia juga percaya diri turun di palagan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) pada November 2024. Misi AJP adalah menjadi kampiun di Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pilwali 2024. Sebelum turun bertarung di Pilwali, AJP bertekad mengamankan 1 kursi di DPRD Provinsi Sultra melalui Pileg yang lebih dulu digelar.
"Misi besar saya di tahun politik 2024 yakni menang Pileg dan menang Pilwali," kata AJP saat menjadi narasumber di podcast kanal youtube Kendari Pos Chankel di Graha Pena, Selasa (15/8), kemarin.
Tekad menjadi kampiun sudah terlanjur bulat dalam jiwa AJP. Anggota Komisi III DPRD Sultra itu sudah meretas jalannya menuju podium pemenang. Berbagai langkah politik strategis ia tempuh. Selain konsolidasi di internal Partai Golkar dan membentuk tim simpul-simpul pemenangan, AJP juga getol membangun kedekatan dengan masyarakat. AJP kerap blusukan di Kota Kendari.
AJP mengatakan, berlaga di gelanggang Pemilu 2024 merupakan bentuk kontribusinya kepada Partai Golkar untuk berjuang menyumbang kursi di parlemen Sultra (DPRD). Ia wajib mempertahankan kursi yang telah diraihnya pada Pemilu 2019 pada Pileg 2024 sehingga akan menjadi kekuatan Golkar di kancah Pilgub 2024 maupun misi menduduki pimpinan DPRD Sultra.
"Jika kursi berkurang maka praktis Golkar berkoalisi dengan partai politik lain karena syarat mengusung figur di Pilgub sebanyak 9 kursi. Nah, target Golkar menang besar dengan misi 11 kursi. Sehingga bisa mengusung bakal calon secara mandiri pada Pilgub nanti," jelas AJP.
Ketua Bappilu DPD I Golkar Sultra itu menjelaskan, memenangkan Pileg 2024 adalah barometer bertarung di Pilkada 2024. Bagi AJP, partisipasinya di Pileg menjadi bagian dari pra Pilwali. Maka untuk menang Pileg 2024, ia target 30 ribu suara, melebihi capaiannya pada Pileg 2019 sekira 13.659 suara.
Alasan AJP menarget 30 ribu suara karena melihat hasil Pilwali 2018, kontestan hanya butuh 62 ribu untuk terpilih Wali Kota Kendari. Dengan gencarnya sosialisasi, AJP optimistis 30 ribu warga Kendari pasti memilihnya di Pileg. Ketika berhasil mencapai 30 ribu suara akan menjadi modal kuat menatap Pilwali dan tinggal menambah sedikit untuk menang Pilwali.
“Jika menang 30 ribu suara di pileg akan menjadi saldo suara awal yang nantinya tinggal dirawat dan dijaga sembari berjuang menambah suara menggaet suara pemilih lainnya untuk bisa memenangkan Pilwali,” tegas AJP.
Kendari BISA
Dalam bertarung menuju Pilwali, AJP telah bersiap jauh-jauh hari. Salah satunya, mengenalkan tagline Kendari Bisa sejak sejak 2 tahun lalu. Kendari BISA, B bermakna Berdaya Saing, I adalah Inovatif, S adalah Sejahtera dan A adalah aman.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Sultra itu menjelaskan, berbicara berdaya saing, Kota Kendari bukan penghasil sumber daya alam (SDA). Kendari diapit 4 wilayah penghasil mineral nikel, yakni Konut, Konsel, Kolaka dan Konawe Kepulauan. Kendati, Kendari bukan penghasil nikel, tetapi umumnya perusahaan tambang menggelar kegiatan di Kendari. Kota Kendari hanya memperoleh pajak hotel, restoran dan tempat hiburan. "Nah, ke depan mesti memaksimalkan uang hasil pengolahan sumber daya mineral, larinya ke Kendari sebagai ibu kota provinsi," jelas AJP.
AJP memiliki gagasan menjadikan Kota Kendari sebagai kota jasa. Menyediakan kebutuhan pengusaha tambang di Kota Kendari. Karena sangat rugi ketika hasil mengolah tambang dibelanjakan di luar daerah. Kota Kendari tidak memperoleh keuntungan.
"Ini menjadi masalah ketika pengusaha tambang mendapatkan keuntungan di Sultra lalu tujuan belanjanya di luar Sultra. Sehingga mimpi menciptakan perekonomian kuat, sangat sulit terwujud. Padahal dengan membangun infrastruktur yang modern yang dibutuhkan oleh pengusaha tambang maupun lainnya bisa di lakukan di Kota Kendari," urai AJP.
"Berbicara kota besar maka berbicara perputaran ekonomi. Seluruh sendi-sendi vital perekonomian mesti diaktifkan dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. Jika ekonomi kuat, kita bisa menekan angka kemiskinan, dan masyarakat sejahtera," sambung AJP.
Berangkat dari berbagai persoalan itu, kata dia, pemimpin Kota Kendari ke depan, mesti meningkatkan PAD lebih tinggi. Tanpa PAD maka susah membangun daerah. Target PAD Pemkot Kendari saat ini tidak sampai Rp160 miliar. Padahal dapat ditarget Rp500 miliar. Karena banyak-banyak sumber ekonomi yang bisa diperoleh untuk mendongkrak kantong PAD.
Soal Inovatif, saat ini masuk era teknologi digitalisasi. ASN harus dilatih berinovasi. "Inovatif adalah strategi meningkatkan keunggulan. Semua sektor wajib berinovasi agar tidak kalah saing," papar AJP.
Menyangkut Sejahtera, banyak pelaku UMKM menghidupkan perekonomian Kota Kendari. UMKM ini mesti maju. Pemerintah harus membantu melalui dana hibah, dana bergulir atau UMKM difasilitasi mendapatkan kredit usaha rakyat tanpa jaminan ke perbankan nasional. "Ini salah satu misi saya jika menjadi Wali Kota Kendari nanti," imbuh AJP.
Kemudian berbicara Aman. Kondisi aman sangat menjamin Kendari maju dan kondusif. Tanpa rasa aman, sulit mendatangkan investasi di Kota Kendari. Semua akan angkat kaki jika kondusivitas daerah tidak terjaga baik.
Politik Santun
AJP yakin bertarung di Pilwali melalui pintu Golkar. Selain sosialisasi di tengah masyarakat, ia juga berkoordinasi dengan DPD Golkar Kendari. Ia mengaku tidak ambisius, jika ada figur lain yang akan didorong Golkar Kendari, ia menganggapnya positif. “Jika ada kader lain yang didorong maka mari kita berkompetisi secara adil. Agar dilihat siapa yang benar-benar layak,” ujarnya.
AJP mengaku selalu ditekankan ayahnya, Surunuddin Dangga (Bupati Konawe Selatan) agar berpolitik yang santun. Bergerak atau bekerja di tengah masyarakat harus mengedepankan sikap ramah, dan saling tolong menolong.
"Meski ayah saya seorang politisi ulung, punya nama besar, tetapi dalam berpolitik saya menunjukan kemampuan sendiri, tidak 'menjual' nama besar bapak saya. Artinya, secara politik saya mandiri," tandas AJP. (ali/b)