Menuju Swasembada Pangan 2025

  • Bagikan
MENUJU SWASEMBADA : Pj Bupati Buton, Basiran (kanan) saat memaparkan rencana pengembangan produksi pangan di otoritanya, di hadapan Kepala KSP, Jenderal (Purn) Moeldoko. (DISKOMINFO PEMKAB BUTON FOR KENDARI POS)
MENUJU SWASEMBADA : Pj Bupati Buton, Basiran (kanan) saat memaparkan rencana pengembangan produksi pangan di otoritanya, di hadapan Kepala KSP, Jenderal (Purn) Moeldoko. (DISKOMINFO PEMKAB BUTON FOR KENDARI POS)

--Pemkab Buton Kembangkan Lima Verietas Padi Unggulan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sebagai komoditas pokok, beras sering menjadi pemicu inflasi. Padahal Kabupaten Buton memiliki lahan yang cukup untuk menyiasasi potensi inflasi itu. Olehnya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mencanangkan program swasembada besar pada tahun 2025 mendatang. Itu dilakukan melalui pengembangan lima varietas padi unggulan di lahan-lahan potensial.

Pj Bupati Buton, Basiran, baru saja memaparkan rencana itu di hadapan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko, awal pekan ini. "Saya ke KSP diterima langsung Bapak Moeldoko dan Deputi III Bidang Perekonomian KSP, Bapak Edy Priyono. Saya memaparkan Buton sesuai potensinya, utamanya swasembada pangan," ungkap Basiran, Selasa (15/8).

Kata dia, petani Buton sudah melakukan uji coba penanaman padi di Kecamatan Kapontori dan Lasalimu Selatan. Nama varietasnya M70D dan hasil perhektare, 5 sampai 5,5 ton serta dikembangkan dengan menggunakan pupuk unggul atas bawah gondrong (ABG).

"Alhamdulillah dengan bantuan tenaga ahli dan pakar, telah dilakukan uji coba dengan menggunakan bibit unggul, produktivitas tinggi, waktu panen singkat hanya 70 hari, kualitas beras enak dan pulen," kata Basiran.

Ke depan, akan ada varieter Sidenuk, Memberano, Inpari 41 Blas dan Cakrabuana. "Semua ini benih unggul secara nasional baik rasa maupun produksinya. Masa panen 90 hingga 100 hari," terangnya.

Rencananya Pemkab akan melakukan MoU dengan Universitas Padjajaran Bandung untuk mengawal proses tanam hingga panen benih tersebut. Selain soal pangan, Basiran juga memaparkan potensi aspal Buton. Ia menyampaikan jika upaya pemanfaatannya masih membutuhkan keterlibatan semua pihak. Sebab tak dapat mungkiri jika sarana dan prasarananya sangat perlu ditingkatkan.

Misalnya, keterlibatan Kementerian Perhubungan untuk pengembangan pelabuhan aspal yang representatif. Kementerian PUPR untuk peningkatan dan penuntasan jalan Kabungka-Lawele, Kementerian ESDM untuk evaluasi IUP. Lalu Kementerian ATR/BPN untuk menyiapkan rencana detail tata ruang.

"Saya juga singgung soal perikanan kita. Mudah-mudahan ini akan terus menjadi semangat bersama dan selalu mendapat dukungan Pemerintah Pusat," pungkas Basiran. (c/lyn)

  • Bagikan