Mantapkan Konsolidasi Partai, Kawal Hak Perempuan

  • Bagikan
Neneng Zum Amriatni, SP
Neneng Zum Amriatni, SP

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID --Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak ingin hanya memenuhi kuota 30 persen perempuan dalam komposisi bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) pada Pemilu 2024 mendatang. Partai berlambang Ka'bah itu punya target untuk meraih kursi lebih banyak di parlemen. Olehnya itu, partai yang dinahkodai Mayjend TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR) tersebut benar-benar mencari Bacaleg perempuan yang berkualitas untuk meraup suara.

Salah satu perempuan yang diusung berkontestasi dalam Pilcaleg itu adalah Neneng Zum Amriatni, SP. Jebolan Universitas Hasanuddin Makassar tersebut akan bertarung pada Dapil IV Sulawesi Tenggara (Sultra) yang meliputi Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Tengah, Buton Selatan dan Wakatobi. EMpat bulan jelang pemilihan, Neneng mengaku dirinya bersama tim terus memantapkan konsolidasi partai. Kantong-kantong suara diidentifikasi untuk dikunci sebagai basis utama.

“Saya tampil bukan untuk sekadar melengkapi kuota. Tetapi ada misi dan tekad yang kuat menjadi wakil rakyat. Mottonya, “Maju untuk bertarung, berjuang untuk menang”. Kalau ada ridho Allah di sana, pasti bisa dicapai,” kata Bendahara Umum Kadin Buton tersebut, Minggu (13/8).

Memilih PPP sebagai kendaraan politik kata Neneng bukanlah sebuah kebetulan. Sebab PPP adalah partai besar yang pernah berjaya di Sultra dalam peta kekuatan politik nasional beberapa tahun silam. Ia pun yakin, kehadiran ASR sebagai ketua akan mendongkrak elektabilitas partai.

“PPP ada target sembilan kursi, karena ketua akan calon gubernur nanti. Sebagai kader kami harus selalu berjuang dan optimis memenangkan partai dan memuluskan untuk maju di bursa Cagub Sultra,” lanjutnya.

Sebagai perwakilan dari kalangan perempuan, Ia memiliki misi mengawal hak-hak perempuan di DPRD Sultra jika nanti terpilih. Selain itu, Ia juga bertekad menampung dan memerjuangkan aspirasi rakyat di bidang pertanian, perikanan, peternakan serta usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Saya sarjana pertanian, saya juga pelaku UMKM di Baubau. Insyaallah ilmu dan pengalaman ini bisa menjadi modal pengabdian pada masyarakat,” pungkas Ketua IKA Alumni 98 SMA Negera 1 Baubau itu. (c/lyn)

  • Bagikan

Exit mobile version