Surunuddin Merekat Persatuan dalam Keberagaman

  • Bagikan
Bupati Konsel, H.Surunuddin Dangga (kiri) didampingi Ketua PHDI Konsel, I Gusti Adi Suwantara (tengah) disambut secara adat dalam pembukaan Festival Budaya ke-2 yang digelar Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Konsel di alun alun Pemkab Konsel, Minggu (6/8), kemarin. (I NGURAH PANDI SANTOSA / KENDARI POS)
Bupati Konsel, H.Surunuddin Dangga (kiri) didampingi Ketua PHDI Konsel, I Gusti Adi Suwantara (tengah) disambut secara adat dalam pembukaan Festival Budaya ke-2 yang digelar Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Konsel di alun alun Pemkab Konsel, Minggu (6/8), kemarin. (I NGURAH PANDI SANTOSA / KENDARI POS)

--Apresiasi Festival Budaya Bali PHDI Konsel

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Bupati Konawe Selatan (Konsel), H.Surunuddin Dangga konsisten merekat persatuan dan kesatuan melalui seni adat dan budaya di tengah keberagaman. Menurutnya, Konsel adalah Indonesia mini, beragam etnis ada di wilayahnya. Tanggung jawab pemerintah adalah memastikan semua mendapat hak yang sama dalam bermasyarakat.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Konsel, Surunuddin saat membuka Festival Budaya ke-2 yang digelar Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Konsel yang dipimpin I Gusti Adi Suwantara. Giat tersebut berlangsung di alun alun Pemkab Konsel, Kecamatan Andoolo, Minggu (6/8), kemarin.

"Sejak terbentuk menjadi kabupaten, Konsel ini sudah dibingkai dengan persatuan. Perbedaan suku, ras dan agama bukanlah soal, tetapi menjadi keindahan yang harus dirawat dan dijamin kedamaiannya," ujar Bupati Surunuddin dalam festival yang diisi dengan lomba baleganjur atau dikenal dengan kesenian musik Bali, lomba gebogan, tarian kolosal serta fashion show busana adat Bali.

Kegiatan yang menampilkan keindahan dan keunikan kultur budaya Bali itu mengusung tema "Bersama Melestarikan Budaya Sebagai Warisan Lintas Generasi dalam rangka Memperkokoh Keberagaman". Ribuan masyarakat, khususnya dari etnis Bali tumpah ruah dalam acara tersebut. Menariknya lagi, ditampilkan tarian kolosal Rejang Teratai Putih oleh 1.008 kaum perempuan dari Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) se-Kabupaten Konsel.

Bupati Surunuddin menegaskan, Pemkab Konsel menyambut baik dan mengapresiasi festival budaya Bali tersebut. Bahkan ia siap selalu mendukung digelar festival antarbudaya yang ada di Konsel. Sehingga menjadi momentum merawat silaturahmi dan rasa persaudaraan. Pemerintah, lanjutnya, bersama seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder memiliki tanggung jawab merawat kebhinekaan di Konsel.

"Alun-alun yang digunakan untuk kegiatan ini sedang dibenahi dan akan saya jadikan sebagai alun-alun persatuan. Seluruh sudut di Konsel adalah milik semua elemen masyarakat. Dan alun alun ini menjadi simbol persatuan, semua boleh menggunakannya," kata Bupati dua periode itu.

Ketua PHDI Konsel, I Gusti Adi Suwantara mengatakan festival budaya ini merupakan kali kedua dilaksanakan. Pertama kali digelar di Desa Jati Bali, Kecamatan Ranomeeto Barat pada 2018, dan yang kali digelar di Kecamatan Andoolo, Konsel. "Agenda ini disepakati digelar 3 tahun sekali, namun pada tahun 2021 kita terkendala pandemi Covid-19 sehingga baru tahun 2023 ini dapat kita dilaksanakan lagi," ujarnya.

I Gusti Adi Suwantara yang juga Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Transnaker) Konsel itu mewakili seluruh warga Bali di Konsel sangat berterimakasih kepada Pemkab Konsel di bawah kepemimpinan Bupati Surunuddin Dangga yang senantiasa mendukung kegiatan semacam ini.

"Kami berterima kasih kepada Pemkab dan seluruh masyarakat Konsel atas perhatian dan dukungannya selama ini. Terimakasih atas rasa aman dan damai yang kami rasakan. Dan saya mengajak kepada seluruh masyarakat Bali di Konsel, mari kita bersama-sama membangun daerah kita, Konsel. Bersama mewujudkan Desa Maju Konsel Hebat," kata I Gusti Adi Suwantara.

Ia menambahkan, harapannya kedepan agar festival antarbudaya di Konsel semakin intens digelar. "Festival antarbudaya nantinya menjadi ajang sinergi dan kolaborasi antar sesama masyarakat di Konsel," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PHDI Sultra, I Nyoman Sudiana mengapresiasi dukungan yang sangat luar biasa dari Pemkab Konsel dalam komando Bupati Surunuddin. Dia bersyukur, keamanan dan kedamaian masyarakat sangat kental di Sultra, khususnya di Konsel.

"Mari kita berbudaya tanpa rasa paling baik sendiri. Kami pun masyarakat Bali belajar banyak dengan beragam budaya yang ada di daerah. Olehnya itu melalui wadah festival antarbudaya nantinya jadi ajang kolaborasi yang memperkokoh persatuan dan kesatuan," ujar I Nyoman Sudiana.

Secara khusus ia meminta kepada Pemkab khususnya Bupati Konsel untuk tak lelah membina masyarakat Bali di Konsel. "Karena terbukti, di bawah kepemimpinan bapak Bupati H.Surunuddin Dangga, kehidupan bermasyarakat di Konsel sangat tentram dan damai," tutur I Nyoman Sudiana.

Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Hindu Sultra, I Komang Sukeyasa mengapresiasi kegiatan itu. Kata dia, festival budaya sangat baik untuk membangkitkan rasa cinta budaya terhadap generasi muda. "Momen yang baik, apalagi kegiatan ini dilaksanakan pada saat bulan kemerdekaan, tentu ini menjadi penyelarasan antara dharma agama dan dharma negara," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Budaya ke-2 PHDI Konsel, Wayan Suliadnya menyampaikan, kegiatan itu konsisten dilakukan bertujuan untuk melestarikan budaya Bali di tanah Konsel. Selain itu, menguatkan keberagaman yang dimiliki di Kabupaten Konsel. "Total peserta 1.963 orang dari berbagai item kegiatan, semoga kegiatan seperti ini bisa selalu konsisten untuk dilaksanakan," ujarnya.

Dalam kegiatan itu, Pemkab Konsel melalui Dinas Transnaker Konsel menyerahkan bantuan alat menjahit kepada sejumlah ketua WHDI kecamatan yang ada di Konsel.

Kegiatan itu turut dihadiri Wakil Bupati Konsel Rasyid, Sekda Konsel Hj St Chadidjah bersama jajaran OPD. Selain itu, anggota DPRD Konsel, Ketua Kadin Konsel Adi Jaya Putra, pemerintah tingkat kecamatan, desa/Kelurahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, instansi vertikal, dan sejumlah lembaga dan tokoh yang ada di Sultra dan Konsel. (ndi/b)

  • Bagikan

Exit mobile version