Pemerintah Tetapkan 572.496 Formasi CPNS 2023

  • Bagikan

--80 Persen untuk Formasi PPPK

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah telah menetapkan formasi aparatur sipil negara (ASN) nasional 2023 sebanyak 572.496 formasi. Bakal ada kuota khusus bagi fresh graduate di bidang talenta digital dan data scientist.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas menjelaskan komposisi rekrutmen ASN 2023. Terdiri atas 80 persen untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) serta 20 persen untuk fresh graduate di bidang talenta digital dan data scientist.

Kuota khusus itu diberikan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan digitalisasi. ”Karenanya tahun ini ada rekrutmen untuk PNS talenta digital yang fresh graduate,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pengadaan ASN 2023 di Jakarta, kemarin.

Rakor tersebut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Joko Widodo. Lalu, ada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, serta para pejabat pembina kepegawaian se-Indonesia.

Menteri Anas menyatakan, komposisi itu mungkin berubah pada tahun depan. Dengan memberikan porsi lebih besar lagi pada formasi talenta digital dan data scientist hingga 30 persen. ”Karena tahun ini memang banyak mandat yang harus kami selesaikan,” jelasnya.

Sebanyak 80 persen kuota PPPK memang difokuskan untuk tenaga pada pelayanan dasar seperti guru dan tenaga kesehatan.

Dalam seleksi kali ini, pemerintah juga akan mengurangi rekrutmen pada formasi yang terdampak transformasi digital. Pada kebijakan ASN 2023–2050, kata Anas, pihaknya telah memetakan instansi yang positive growth dan negative growth. Untuk yang negative growth, tidak dibutuhkan rekrutmen baru.

Dia mencontohkan, di BKN, ada bagian yang memiliki pegawai hingga 500 orang. Namun, sekarang hanya tersisa 30 orang karena digitalisasi. ”Sehingga mereka yang pensiun tidak harus diisi lagi karena sudah digantikan digital,” ujar mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.

Menteri Anas menjelaskan, rekrutmen ASN 2023 juga dimaksudkan sebagai upaya optimal untuk menyelesaikan penataan tenaga non-ASN atau tenaga honorer. Jumlah tenaga non-ASN mencapai 2,3 juta orang dan saat ini dalam proses diaudit BPKP bersama BKN.

Sebelumnya, Kementerian PAN-RB menetapkan 1.030.751 kebutuhan ASN nasional 2023. Namun, terdapat sejumlah instansi yang tidak mengusulkan formasi. Termasuk beberapa pemda yang tidak mengoptimalkan usulan formasinya. Jadi, hanya 572.496 formasi yang berhasil terkumpul hingga awal Agustus 2023. Jumlah tersebut ditujukan untuk formasi 72 instansi pemerintah pusat sebanyak 78.862 ASN dan pemerintah daerah 493.634 ASN.

Alokasi formasi CASN untuk pemerintah pusat terdiri atas 28.903 CPNS dan 49.959 PPPK. Sementara, pemda dialokasikan khusus sebanyak 296.084 PPPK guru, 154.724 PPPK tenaga kesehatan, dan 42.826 PPPK teknis. Proses seleksi akan dimulai pada September 2023. ”Semoga proses seleksi berjalan lancar. Kami menjamin semuanya fair, tidak bisa titip-menitip,” tegasnya.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, rekrutmen CASN harus diputuskan dengan mempertimbangkan tenaga non-ASN yang memenuhi syarat, penyederhanaan birokrasi, dan kebutuhan ASN. ”Dengan memperhatikan kemampuan membayar gaji dan tunjangan sesuai peraturan perundang-undangan,” ungkapnya.

Dia turut berpesan agar dilakukan beberapa pendekatan terkait dengan rekrutmen ASN. Mulai transformasi digital hingga manajemen ASN pada era normal baru. ”Calon ASN yang direkrut harus bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders yang nanti menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam rangka visi Indonesia Maju 2045,” tegasnya. (mia/c14/fal)

  • Bagikan